KOMPAS.com - Senjata tradisional dimiliki hampir di setiap suku, tak terkecuali dengan suku yang terdapat di Provinsi Papua
Masyarakat Papua memiliki beberapa senjata tradisional yang digunakan untuk melindungi diri maupun berburu.
Senjata Papua juga dikenal karena keunikannya, baik dari bahan pembuatnya maupun bentuknya.
Berikut beberapa senjata tradisional Papua:
1. Belati dari Tulang Kasuri
Belati dari Tulang Kasuari bentuknya tidak terlalu panjang, namun ketajamannya dapat membuat musuh ketakutan.
Bila senjata tradisional umumnya terbuat dari logam, maka belati khas Papua ini menggunakan tulang Burung Kasuari.
Belati dari Tulang Kasuari ini dibuat dengan meruncingkan di bagian ujung, kemudian senjata dihiasi dengan bulu di bagian gagangnya.
Senjata ini juga dihiasi dengan anyaman kulit yang sebelumnya telah dicat putih. Hiasan lainnya berupa kerang yang ditempelkan pada bagian bulu burung kasuari.
Belati pertama kali diperkenalkan Suku Asmat. Dahulu, senjata dipercaya hanya digunakan untuk ritual pembunuhan saja.
Namun saat ini, senjata digunakan sebagai pelengkap pakaian adat pria Papua. Cara memakainya dengan melilitkan di bagian sisi pinggang pria.
2. Busur dan Panah
Setiap suku di Papua, mereka memiliki busur dan panah dengan jenis yang berbeda-beda, baik bentuk, fungsi, bahan pembuatannya, bahkan penyebutannya juga berbeda-beda,
Pada Suku Muyu, salah satu suku yang ada di Papua, busur disebut Tinim, sedangkan Panah adalah Ando.
Bahan pembuatan busur atau Tinim berasal dari pohon sejenis palem atau enau kecil. Pohon tersebut dibelah selebar tiga jari. Kemudian, ujung busur diikat dengan ujung busur yang lainnya membentuk setengah lingkaran.