Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Senjata Tradisional Papua dan Kegunaannya

Kompas.com - 16/02/2022, 15:09 WIB
Dini Daniswari

Penulis

KOMPAS.com - Senjata tradisional dimiliki hampir di setiap suku, tak terkecuali dengan suku yang terdapat di Provinsi Papua

Masyarakat Papua memiliki beberapa senjata tradisional yang digunakan untuk melindungi diri maupun berburu.

Senjata Papua juga dikenal karena keunikannya, baik dari bahan pembuatnya maupun bentuknya.

Berikut beberapa senjata tradisional Papua:

1. Belati dari Tulang Kasuri

[Tangkapan Layar] Keunikan Pisau Belati, Senjata Tradisional PapuaYoutube/ ID INFO [Tangkapan Layar] Keunikan Pisau Belati, Senjata Tradisional Papua

Belati dari Tulang Kasuari bentuknya tidak terlalu panjang, namun ketajamannya dapat membuat musuh ketakutan.

Bila senjata tradisional umumnya terbuat dari logam, maka belati khas Papua ini menggunakan tulang Burung Kasuari.

Belati dari Tulang Kasuari ini dibuat dengan meruncingkan di bagian ujung, kemudian senjata dihiasi dengan bulu di bagian gagangnya.

Senjata ini juga dihiasi dengan anyaman kulit yang sebelumnya telah dicat putih. Hiasan lainnya berupa kerang yang ditempelkan pada bagian bulu burung kasuari.

Belati pertama kali diperkenalkan Suku Asmat. Dahulu, senjata dipercaya hanya digunakan untuk ritual pembunuhan saja.

Namun saat ini, senjata digunakan sebagai pelengkap pakaian adat pria Papua. Cara memakainya dengan melilitkan di bagian sisi pinggang pria.

2. Busur dan Panah

CENTRAL PAPUA, NEW GUINEA - JUNE 25: The warriorr of Dani Dugum tribe with an bow and an arrow aims in the photographer. Indonesia. Papua New Guinea. Village of people Dani Dugum. June 25, 2009.Shutterstock.com/Surgey Uryadnikov CENTRAL PAPUA, NEW GUINEA - JUNE 25: The warriorr of Dani Dugum tribe with an bow and an arrow aims in the photographer. Indonesia. Papua New Guinea. Village of people Dani Dugum. June 25, 2009.

Setiap suku di Papua, mereka memiliki busur dan panah dengan jenis yang berbeda-beda, baik bentuk, fungsi, bahan pembuatannya, bahkan penyebutannya juga berbeda-beda,

Pada Suku Muyu, salah satu suku yang ada di Papua, busur disebut Tinim, sedangkan Panah adalah Ando.

Bahan pembuatan busur atau Tinim berasal dari pohon sejenis palem atau enau kecil. Pohon tersebut dibelah selebar tiga jari. Kemudian, ujung busur diikat dengan ujung busur yang lainnya membentuk setengah lingkaran.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com