Selain itu, busur menggunakan bambu khusus yang telah dihaluskan untuk diletakkan di bagian tengah, bambu diikat dengan tali genemo yang telah dipintal untuk menahan bambu.
Sementara, bahan panah atau ando dibuat dari alip atau pohon kasim sejenis pohon bambu yang diambil dari hutan.
Pohon ini lalu diolah dengan menggunakan api supaya lurus. Setelah lurus, panah dipasang mata panah yang terbuat dari bambu.
Sebelumnya, bambu yang akan digunakan sebagai mata panah telah dibentuk terlebih dahulu.
Mata anak panah dibuat dalam tiga macam bentuk, yaitu jubi, kanat (pisau bermata dua), dan tombak (bergerigi terbalik).
3. Kapak Batu
Kapak batu yang ditemukan di Papua umumnya kapak lonjong. Namun seiring berjalannya waktu, budaya kapak batu ini hampir terlupakan
Dalam budaya Sentani, kelompok suku besar di Papua, kapak batu mengalami pergeseran fungsi.
Kapak batu tidak lagi sebagai alat kerja untuk menebang pohon, menokok sagu, atau membuat perahu.
Kapak batu atau he (bahasa Sentani) digunakan sebagai warisan turun-temurun yang memiliki nilai sosial terutama dalam upacara adat, seperti pembayaran mas kawin, denda adat, dan pembayaran kepala.
Di Sentani, ada beberapa jenis kapak batu, yaitu:
Kapak batu yang paling sering digunakan dalam upacara adat dan pembayaran adat adalah he nokhong, he phinukhu, he hawaphu, dan he khongge.
4. Tombak
Tombak merupakan senjata tradisional yang digunakan untuk berburu. Berburu merupakan salah satu sistem mata pencaharian yang terdapat di masyarakat Papua.
Tombak juga dipergunakan sebagai salah satu senjata berperang untuk mempertahankan atau merebut wilayah. Untuk masyarakat Papua, perang merupakan sebuah prestasi atau prestise.