Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tolak Pembangunan IKM, Pedagang Pasar Mebel Ingin Ketemu Gibran: Solo Kota Kecil, Susah Ketemu Wali Kota

Kompas.com - 09/02/2022, 18:18 WIB
Fristin Intan Sulistyowati,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Pedagang Pasar Mebel Gilingan, Banjarsari, Solo menolak pembangunan sentra industri kecil menengah (IKM), Rabu (9/2/2022).

Pembangunan IKM, direncanakan akan mulai dibangun pada April 2022 dan akan diperuntukkan 20 pedagang saja. Padahal jumlah total yang berada menepati Pasar Mebel berjumlah sekitar 80 pedagang.

Baca juga: Lampion di Kawasan Pasar Gede dan Balai Kota Solo Dimatikan Sepekan, Ini Kata Gibran

Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Mebel, Sutarmi atau Nyemuk, mengatakan penyampaian aspirasi penolakan telah disampaikan dengan beberapa cara.

Antara lain menuliskan surat penolakan ke Dinas Perdagangan Solo, Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Solo, pemasangan spanduk di kawasan Pasar Mebel, hingga melakukan audiensi ke DPRD Solo dan Wakil Wali Kota Teguh Prakoso.

Akan tetapi dengan berbagai cara itu, aspirasi penolakan untuk mendapatkan jalan tengah atau solusi tak kunjung didapatkan para pedagang.

Hingga Selasa (8/2/2022), pemasangan spanduk penolakan yang terpasang di Pasar Mebel dicopot oleh Petugas Satpol PP dan Tim Sparta Polresta Solo.

Pantuan Kompas.com, Rabu (9/2/2022), di Pasar Mebel para pedagang dan buruh pelitur masih diselimuti rasa kekecewaan dan dihantui dengan pengusuran ditempat yang mereka tinggali selama 50 tahun.

"Dulunya kami di daerah Kepatihan, di sini (Pasar Mebel) tanah dulu kuburan. Orangtua kami babat alas membersihkan kuburan buat bangun kampung dan sambil berjualan mebel, bergotongroyong bangun kampung mebel sebelum dijadikan pasar ini," cerita Nyemuk.

Baca juga: Soal Penghentian PTM di Solo, Gibran: Kami Evaluasi Dulu, Seminggu Ini Lihat Perkembangannya

Mereka secara terang-terangan meminta untuk dimanusiakan, sebagai mestinya seperti pedagang pasar lainnya, yakni Pasar Legi dan Pasar Klewer.

"Kami masuk kategori pasar tradisional, ada dalam Perda (Peraturan Daerah) dibangun lalu kami kembali lagi seperti pasar-pasar yang lain," jelasnya.

"Kita ada wacana seperti itu (bisa kembali) sebelum pandemi. Tapi pas pandemi ada sosialisasi akan dibangun kami tidak kembali tapi aku dan teman-teman diapusi (dibohongi) sama Dinas Perindustrian," ujar dia.

"Dinas tidak memberi tahu kami, kalau mau dibangun IKM, pedagang diusir tidak boleh kembali, siapa yang enggak kaget ?," ungkapnya.

Nyemuk bercerita para pedagang berharap bisa bertemu Wali Kota Gibran Rakabuming Raka, tidak lagi diwakili oleh Dinas Perdagangan maupun dan Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Solo.

Baca juga: Lampion Perayaan Imlek di Solo Timbulkan Keramaian, Ini Kata Gibran

Penolakan pembangunan IMK, pedagang sambil membawa lukisan sindiran ke Wali Kota Solo, Rabu (9/2/2022)Fristin Intan/Kompas.com Penolakan pembangunan IMK, pedagang sambil membawa lukisan sindiran ke Wali Kota Solo, Rabu (9/2/2022)

"Pengen ketemu dengarkan curhatan kami. Menolak dengan dinas sudah beberapa kali. Menurut kita Pak Gibran sopan," tegasnya.

Sementara itu, penolakan saat ini masih tetap digaungkan oleh para pedagang. Pantauan Kompas.com, wujud penolakan itu dalam bentuk tulisan dan gambar hanya tersisa lukisan Seniman Solo.

Pedagang Pasar Mebel generasi ke-3, Boby Sutanto (30), yang mengenakan baju bergambar Presiden Jokowi menjelaskan makna lukisan dari Seniman Solo menceritakan penolakan dan kebungkaman Gibran atas masalah mereka.

"Ditujukan ke wali kota terutama ini digambarkan ini ada banyak tangan di bawah ini adalah pedagang dari pasar mebel di sini, Ada timbangan itu yang berat sebelah, tiga kali kebakaran mereka hanya datang melihat tidak melakukan apa-apa," jelasnya.

Makna kepala yang memakai topi dan ditutupi matanya itu menunjukkan pemerintah tutup mata atas suara-suara dari rakyat kecil.

"Kita berharap audiensi selama ini seakan sulit banget itu loh. Pedagang juga mempertanyakan kenapa wali kota dari Solo yang kota kecil ini sampai susah sekali datang pasti ada jalannya. Tidak berubah pasarnya tidak jalan tidak punya kaki," tegasnya.

Baca juga: Kasus Covid-19 Ditemukan Masif di Sekolah, Gibran: Prokes di Sekolah Sudah Sangat Ketat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perbaiki Lampu, Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Tersengat Listrik

Perbaiki Lampu, Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Tersengat Listrik

Regional
Diisukan Bakal Ikut Maju Pilkada, Kapolda Jateng: Itukan Urusan Partai

Diisukan Bakal Ikut Maju Pilkada, Kapolda Jateng: Itukan Urusan Partai

Regional
Semua Guru di Kabupaten Semarang Bayar Iuran demi Pembangunan Gedung PGRI

Semua Guru di Kabupaten Semarang Bayar Iuran demi Pembangunan Gedung PGRI

Regional
Kasus Kekerasan Perempuan di Solo Meningkat 5 Tahun Terakhir

Kasus Kekerasan Perempuan di Solo Meningkat 5 Tahun Terakhir

Regional
Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Regional
Pj Gubernur Fatoni Ungkap 2 Langkah Pencegahan Korupsi di Provinsi Sumsel

Pj Gubernur Fatoni Ungkap 2 Langkah Pencegahan Korupsi di Provinsi Sumsel

Regional
Gunung Ile Lewotolok Alami 334 Kali Gempa Embusan dalam Sehari

Gunung Ile Lewotolok Alami 334 Kali Gempa Embusan dalam Sehari

Regional
Ganjar Tak Datang Penetapan Prabowo Gibran

Ganjar Tak Datang Penetapan Prabowo Gibran

Regional
Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Regional
Di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Arief Minta Guru Jadi Agen Transformasi dalam Ekosistem Pendidikan 

Di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Arief Minta Guru Jadi Agen Transformasi dalam Ekosistem Pendidikan 

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Saat Seorang Ayah Curi Sekotak Susu untuk Anaknya yang Menangis Kelaparan...

Saat Seorang Ayah Curi Sekotak Susu untuk Anaknya yang Menangis Kelaparan...

Regional
Kantor Dinas PKO Manggarai Barat Digeledah Terkait Dugaan Korupsi

Kantor Dinas PKO Manggarai Barat Digeledah Terkait Dugaan Korupsi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com