Saat ditemui usai melepaskan buaya berkalung ban, Tili mengaku tak tega melihat binatang yang terikat.
Termasuk saat melihat buaya berkalung ban yang muncul sejak 6 tahun lalu.
"Saya memang tidak suka ada binatang terikat-ikat saya tidak suka dari dulu, biar ular saya kase lepas," tuturnya.
"Ini kemauannya saya sendiri, karena saya merasa kasihan dan saya mau buktikan bisa menyelamatkan buaya ini," tambah Tili.
Baca juga: Strategi Tili Taklukkan Buaya Berkalung Ban, Tangkap Dulu Anaknya, lalu Beri Umpan Merpati
Pria berusia 35 tahun itu pun mengatakan, Buaya Berkalung Ban ini dianggap seperti temannya.
"Ini buaya saya anggap seperti teman," ungkap Tili.
Untuk menangkap buaya berkalung ban, Tili mengaku menjual dua ekor burung murai yang sudah lama ia pelihara seharga Rp 4 juta.
"Saya tidak pernah menyesal burung kesayangan saya terpaksa harus dijual. Toh, hasilnya saya berhasil menyelamatkan buaya tersebut, saya sudah merelakan semuanya," kata Tili saat dihubungi, Selasa (8/2/2022).
Uang tersebut untuk membeli 35 ekor ayam dan merpati untuk umpan serta membeli peralatan termasuk tali sepanjang 300 meter. Namun tali tersebut tersisa 100 meter karena dicuri oleh orang.
Baca juga: Selamatkan Buaya Berkalung Ban di Palu, Tili Habiskan Umpan 35 Ekor Ayam hingga Uang Rp 4 Juta
Tili menjerat buaya tersebut menggunakan tali kapal yang disambung-sambung. Dia melakukan itu semua dengan biaya pribadi.
Laki-laki asal Sragen, Jawa Tengah, ini mengaku setelah membebaskan buaya berkalung ban, ponselnya terus berdering. Banyak permintaan wawancara yang datang kepadanya.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Mansur | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief), Tribun Palu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.