Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Geobag yang Dibangun untuk Tahan Banjir di Sintang Kalbar Jebol

Kompas.com - 02/02/2022, 16:38 WIB
Hendra Cipta,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SINTANG, KOMPAS.comGeobag yang dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk menahan banjir di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat (Kalbar) jebol.

Koordinator Tanggap Darurat PT Wijaya Karya (Wika) Daniel Resdianto mengatakan, luasan geobag yang jebol tiga titik dan hanya sekitar 200 meter atau 4 persen dari total yang dibangun.

“Total pembangunan geobag 5,3 kilometer. Ada penurunan sekitar 200 meter atau 4 persen,” kata Daniel saat dihubungi, Rabu (2/2/2022).

Baca juga: Wagub Kalbar Tak Setuju Pembangunan Geobag untuk Tangani Banjir Sintang

Daniel menerangkan, terhadap geobag yang jebol tersebut akan dilakukan penangnan khusus. Dan pekerjaannya akan menjadi masukan di tahap lanjutan.

“Kami siap bertanggungjawab tanggung yang jebol. Adanya penurunan geobag itu hal yang wajar, akan segera diperbaiki,” ucap.

Daniel mengeklaim, tahapan pembangunan geobag di Kabupaten Sintang sudah tahap perampungan atau nyaris 100 persen.

“Jika ada yang kurang akan kita perbaiki. Kita juga ada program pemadatan pasir batu untuk area bahu jalan sehingga jalan yang sempit bisa bermanfaat untuk masyarakat,” tutup Daniel.

Baca juga: Kementerian PUPR Bangun Geobag di Sungai Sintang, Tahap Pertama 4 Kilometer

Diberitakan, Kementerian PUPR membangun geobag untuk penanganan banjir jangka pendek di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat (Kalbar).

 

Sebagai informasi, geobag adalah kantong geotekstil kekuatan tinggi yang diisi pasir yang tersedia dalam berbagai ukuran dan digunakan di tepian sungai, perlindungan pantai, dan pemecah gelombang lepas pantai.

“Prediksi BMKG, puncak La Nina hingga Februari 2022. Jangka pendek mengatasi banjir ini, kita akan membangun geobag, soal berapa panjang nanti kita ukur lagi oleh Balai Wilayah Sungai Kalimantan Barat,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimoeljono dalam keterangan tertulisnya usai meninjau banjir di Sintang, Kamis (18/11/2021).

Baca juga: Atasi Banjir Sintang Kalbar, Kementerian PUPR Akan Bangun Geobag

Menurut Basuki, geobag akan mengalirkan air, tetapi tidak mengalirkan sendimen. Terkait solusi lain, seperti pembuatan sumur resapan, akan dipikirkan ke depan.

“Ini hanya salah satu cara mengatasi saja. Supaya dampaknya tidak lebih parah dari banjir sekarang,” ucap Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

WN Bangladesh Ditangkap karena Selundupkan Orang dari NTT ke Australia, Tawarkan Jasa lewat TikTok

WN Bangladesh Ditangkap karena Selundupkan Orang dari NTT ke Australia, Tawarkan Jasa lewat TikTok

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Sosok Ayah di Empat Lawang yang Banting Bayinya hingga Tewas, Masih Berusia 18 Tahun, Sering Aniaya Istri

Sosok Ayah di Empat Lawang yang Banting Bayinya hingga Tewas, Masih Berusia 18 Tahun, Sering Aniaya Istri

Regional
Jadi Korban Banjir Sumbar, Ritawati: Saya Terus Memimpikan Suami yang Hilang

Jadi Korban Banjir Sumbar, Ritawati: Saya Terus Memimpikan Suami yang Hilang

Regional
Penampungannya Jadi Venue PON, Pengungsi Rohingya Dipindah dari Banda Aceh

Penampungannya Jadi Venue PON, Pengungsi Rohingya Dipindah dari Banda Aceh

Regional
Ada Perayaan Waisak 2024, Jam Kunjungan Wisata Candi Borobudur Berubah

Ada Perayaan Waisak 2024, Jam Kunjungan Wisata Candi Borobudur Berubah

Regional
Diduga Jadi Tempat Prostitusi, Belasan Warung Remang-remang di Brebes Disegel Warga

Diduga Jadi Tempat Prostitusi, Belasan Warung Remang-remang di Brebes Disegel Warga

Regional
Kala Prajurit Kopassus Dilantik Tanpa Didampingi Keluarga Usai Jalani Pendidikan di Nusakambangan

Kala Prajurit Kopassus Dilantik Tanpa Didampingi Keluarga Usai Jalani Pendidikan di Nusakambangan

Regional
Usai Santap Makanan Pengajian, Puluhan Warga di Brebes Keracunan Massal

Usai Santap Makanan Pengajian, Puluhan Warga di Brebes Keracunan Massal

Regional
Berkunjung ke Aceh, Menpora Diminta Tambah Anggaran PON Rp 531 Miliar

Berkunjung ke Aceh, Menpora Diminta Tambah Anggaran PON Rp 531 Miliar

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Cerah Berawan

Regional
Tak seperti Pemilu, Peminat PPK dan PPS di Pilkada Menurun

Tak seperti Pemilu, Peminat PPK dan PPS di Pilkada Menurun

Regional
Mengenal Megathrust dan Hubungannya dengan Potensi Gempa dan Tsunami di Indonesia

Mengenal Megathrust dan Hubungannya dengan Potensi Gempa dan Tsunami di Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com