Munir mengatakan, ia nekat melakukan perbuatan itu karena kesal honornya selama dua tahun mengajar sebesar Rp 6 juta tak kunjung dibayarkan oleh pihak sekolah.
Selama 24 tahun, Munir mengaku kerap ke sekolah untuk menanyakan honornya. Namun, hasilnya selalu nihil.
Ia juga mengaku saat nekat membakar sekolah tempatnya mengajar dulu karena desakan ekonomi yang serba sulit di masa pandemi Covid-19.
"Saya membakar sekolah tersebut karena kesal, saya memohon maaf atas perbuatan itu," kata Munir, dikutip dari TribunJabar.id.
Munir mengaku, hingga saat ini tidak memiiki pekerjaan tetap, kehidupannya pun banyak dibantu oleh keluarganya.
"Saya nganggur tidak punya pekerjaan, hidup dibantu keluarga aja," ungkapnya.
Setelah 24 tahun, Munir pun tersenyum setelah honor mengajarnya selama dua tahun akhirnya dibayar.
Honor Munir dibayarkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Garut.
"Kami Disdik Garut bersama Kabid SMP, dan SMPN 1 Cikelet, sekarang akan mengganti honor yang enam juta yang belum dibayarkan, mudah-mudahan ini menjadi sebuah obat luka yang ada di hati Pak Munir," kata Kepala Dinas Pendidikan Garut Ade Mandin kepada awak media saat menyerahkan uang tunai tersebut di Mapolres Garut, Jumat (28/1/2022).
Ade mengaku, sampai saat ini ia belum mengetahui alasan uang honor tersebut yang sudah bertahun-tahun tidak diberikan.
Namun demikian dirinya bertanggung jawab atas kejadian yang menimpa Munir Alamsyah.
"Tapi bisa saya pastikan Pak Munir ini adalah guru honorer, dia itu guru cerdas, fisika. Sangat bagus luar biasa sehingga dipastikan dia itu seorang guru di sana," ujarnya.
Baca juga: Munir Pun Tersenyum, Honor Guru Rp 6 Juta yang Ia Tunggu Selama 24 Tahun Akhirnya Dibayar