Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesal Dibentak, Pria di Tegal Bunuh PSK Saat Kencan di Eks Lokalisasi, Ini Ceritanya

Kompas.com - 28/01/2022, 06:33 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - S alias Lusi (19), seorang pekerja seks komersial (PSK) tewas di tangan pelanggannya, Roynaldi Ade Pradana (21).

Pelaku tega membunuh perempuan asal Cianjur, Jawa Barat itu karena emosi dibentak korban saat kencan.

Pembunuhan terjadi di sebuah kamar di eks lokalisasi Paleman, Desa Sidaharja, Kecamatan Suradadi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah pada Senin (24/1/2022) sekitar pukul 01.15 WIB dini hari.

Peristiwa tersebut berawal saat Roynaldi datang ke eks lokalisasi untuk kencan.

Baca juga: Prostitusi Terselubung di Padang, Salon Sediakan Kamar dan PSK Digerebek Polisi

Pada Minggu (23/1/2022) sekitar pukul 23.00 WIB, ia dan korban pun masuk ke dalam kamar untuk kencan.

Beberapa jam kemudian, sekitar pukul 01.00 WIB, salah satu penjaga rumah yang bernamam Waluyo curiga karena korban tak kunjung keluar.

Penjaga rumah berinisiatif menggedor pintu kamar, namun tak ada respon dari dalam. Berselang 15 menit kemudian, penjaga rumah memilih mendobrak pintu secara paksa.

Dan ia menemukan korbaring terbaring di kasur dalam keadaan tanpa busana. Sementara pelaku berdiri di sebelah kasur dengan kondisi yang sama yakni tak menggunakan pakaian.

Baca juga: Kenal di Facebook, Bocah14 Tahun di Bandung Diperkosa dan Dijadikan PSK, 17 Pelaku Diburu Polisi

Saat itu, penjaga rumah mengira kencan yang dilakukan Lusi belum selesai. Ia pun menutup pintu kembali.

Tiga puluh menit berlalu, Lusi tak kunjung keluar dari kamar. Penjaga rumah yang masih curiga kembali mendobrak pintu kamara.

Saat itu lah pelaku keluar dari kamar melarikan diri.

"Pelaku yang berada di dalam langsung lari keluar rumah menuju ke arah pantai," ungkap Wakapolres Tegal Kompol Didi, saat gelar perkara di halaman Mapolres setempat, Rabu (26/1/2022).

Baca juga: Ini Peran 3 Tersangka Kasus Remaja 14 Tahun yang Diperkosa dan Dijual Jadi PSK di Bandung

Setelah mendobrak pintu kamar, Waluyo langsung berusaha menyalakan lampu yang saat itu kondisinya mati.

Korban ditemukan dalam keadaan terbaring lemas tak berdaya, bagian wajah dan leher terdapat luka lebam.

Korban sempat dibawa ke RSUD Suradadi menggunakan sepeda motor, tapi setibanya di rumah sakit Lusi sudah dinyatakan meninggal dunia.

Baca juga: 3 Anak Perempuan di Mojokerjo Dijual Jadi PSK, Ditawari Kosmetik hingga Tempat Tinggal

Mengetahui hal tersebut, saksi mata yaitu Waluyo dan salah satu teman korban langsung melaporkan kejadian ke Polsek Suradadi untuk ditindak.

Polisi pun turun tangan dan mengamankan pelaku pada Selasa (25/1/2022) sekitar pukul 02.30 WIB.

Dari hasil otopsi, korban tewas karena mengalami kekerasan terutana di bagian wajah, leher, dan luka lecet di leher serta dada.

Dari kasus tersebut, polisi mengamankan barang bukti yakni sebuah ponsel dan satu sarung bantal dengan bercak darah.

Baca juga: Tak Punya Uang untuk Sewa PSK Online, Pria di Bali Nekat Gadaikan Motor Teman

Emosi karena dibentak saat kencan

Ilustrasi pembunuhan sadis.Freepik.com/ijeab Ilustrasi pembunuhan sadis.
Menurut Kompol Didi, saat diperiksa petugas, pelaku mengaku tega membunuh Lusi karena korban membentaknya dan menyuruhnya cepat menyelesaikan kencan.

Lusi kemudian dicekik dan dibekap hingga tewas.

"Sesuai pengakuan pelaku, motifnya emosi karena korban meminta untuk segera menyudahi hubungan intim, padahal saat itu pelaku belum merasa puas. Merasa kesal dan sudah membayar, akhirnya pelaku gelap mata dan melakukan kekerasan terhadap korban hingga meninggal dunia," kata Kompol Didi.

"Adapun sebab kematian karena dibekap dan dicekik yang mengakibatkan mati lemas," tambah dia.

Baca juga: Sempat Kabur, 1 Muncikari dan 6 PSK Ditangkap Satpol PP di Grogol Petamburan

Roynaldi pun mengakui jika ia membunuh Lusi karena terpancing emosi korban yang memintanya untuk cepat selesai.

Lusi beralasan ia sedang ditunggu oleh tamu yang lain.

"Saya khilaf dan terbawa emosi. Posisi saat itu saya belum puas, tapi korban (Lusi) minta cepat-cepat selesai karena ada tamu lain. Saya semakin emosi karena korban meminta dengan nada membentak," kata Roynaldi.

Ia mengaku baru dua kali datang ke eks lokalisasi Peleman Tegal. Namun untuk kencan dengan korban, baru pertama kali.

Baca juga: Muncikari di Lumajang Ditangkap, Janjikan Pekerjaan bagi 29 Perempuan, Ternyata Dijadikan PSK

Pria 21 tahun itu mengaku kabur ke rumahnya di Brebes usai membunuh Lusi.

Terkait ponsel korban yang dibawa, ia mengaku tak berniat mencurinya dan tak sengaja terbawa saat ia pergi.

"Saya bayar korban Rp 200 ribu dan baru kali pertama ketemu dengan korban. Setelah saya dibentak, saya langsung mencekik lehernya dan tangan kanan untuk membekap mulut korban," kata pelaku.

"Setelah tahu korban meninggal dunia, kemudian saya pakaikan baju ke tubuh korban, lalu saya pergi," pungkasnya.

Baca juga: Sudah Diperingatkan Masih Ngeyel, Sejumlah PSK Diamankan Satpol PP

Atas perbuatannya, pelaku dijerat pasal 338 KUHP dengan ancaman hukuman penjara paling lama 15 tahun, atau pasal 351 ayat 3 KUHP dengan ancaman hukuman penjara paling lama 7 Tahun.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Seorang PSK Muda di Jawa Tengah Tewas di Tangan Pelangganya: Pelaku Kesal Dibentak Korban

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com