Selain 19 kepala negara G20, di tembok pertokoan sisi barat juga terlukis mural Greta Thunberg, aktivis lingkungan asal Swedia yang berjuang melawan perubahan iklim.
"Itu gadis kecil yang di Swedia. Dia menyuarakan lantang tentang alam. Jadi jangan mempeributkan hanya untuk negara masing-masing. Ini perdamaiannya tentang isu alam," ungkap dia.
Praktisi Mural Solo sekaligus alumnus Magister Seni Urban IKJ Jakarta Irul Hidayat mengatakan mural Jokowi bersama kepala negara G20 tersebut sengaja dibuat untuk menandai momentum Indonesia sebagai tuan rumah G20.
"Indonesia itu kan berkesempatan menjadi tuan rumah G20. Ini momen penting posisi kita kan di percaturan dunia. Dalam konteks G20 tema yang dibawa tentang lingkungan global. Kita mengangkat isu tentang global warming," kata Irul.
Baca juga: Mediasi Gagal, Jokowi dan Menkeu Tak Bersedia Bayar Utang Rp 60 M ke Warga Padang
Dengan tema itu maka visualisasi lukisan mural itu awan panas dan awan tornado, gelombang panas, kondisi air di bumi mengering karena kondisi oksigen yang menipis.
"Pesan yang kita sampaikan pada pemimpin G20 yang dalam karya itu kita visualisasikan dengan berpakaian Baduy," kata Irul.
Pakaian Baduy dipilih karena terinspirasi ketika dipakai Presiden Jokowi dalam menghadiri Sidang Tahunan MPR RI pada 16 Agustus 2021.
"Baju ini kita kenal sebagai suku yang sangat mencintai alam, back to nature. Baduy suku yang sederhana, sangat mencintai dan menjaga alam. Simbol kesepian yang sudah dilupakan banyak orang. Ketika spirit Presiden Jokowi memakai kostum Baduy harapannya bisa menjadi sebuah inspirasi perilaku sehari-hari tidak hanya sebuah kostum," kata dia.
"Jadi ada makna kenapa memakai kostum itu. Tidak hanya masalah kekayaan keragaman bangsa Indonesia yang penuh ribuan suku, tapi tentang bagaimana suku-suku yang diangkat itu memiliki filosofi hidup yang luar bisa. Saya rasa dunia internasional harus tahu Indonesia memiliki filosofi makna hidup luar bisa. Salah satunya dalam konsen penyelaman alam dan lingkungan hidup," lanjut Irul.
Baca juga: Tenaga Honorer Dihapus pada 2023, Pemkot Solo Siapkan Beberapa Pilihan
Penggagas lukisan mural tokoh dunia G20, Sardono W Kusumo mengatakan pembuatan mural Jokowi bersama kepala negara G20 dilakukan secara spontan para seniman mural Solo.
Mural tersebut merupakan bentuk respons terhadap isu yang saat ini sedang terjadi yakni Indonesia sebagai tuan rumah G20.
"G20 itu adalah kumpulan dari para tokoh dunia yang memiliki kapasitas untuk bisa memengaruhi lingkungan negaranya masing-masing," kata Sardono.