Dalam mural itu, Jokowi memakai baju adat Baduy. Pemilihan baju Baduy dalam mural itu mengandung makna kesederhanaan seorang pemimpin negara.
"Itu keren banget. Karena pas dengan kerakyatan, kesederhanaan Jokowi. Ketika pidato itu pakai baju Baduy, pakai sandal. Nah image itu bercampur superimpose dengan imaji kita tentang ia menjadi pemimpin di G20," kata dia.
Di sisi lain, pemilihan pakaian adat Baduy dalam mural itu juga karena masih ada mereka di kehidupan sehari-hari.
Baca juga: Cerita Sumanto yang Tak Lagi Punya Tetangga Setelah Terdampak Proyek Tol Solo-Yogyakarta
Mereka hidup menyatu dengan alam. Meski tidak ada listrik untuk penerangan mereka tidak merasa terganggu.
"Tentu saja kita tidak kembali ke Baduy. Tetapi sebagai orientasi, harus memahami kompleksitas dunia," ucapnya.
Sebagaimana diketahui, Indonesia secara resmi memegang Presidensi G20 selama setahun penuh, yakni mulai 1 Desember 2021 hingga KTT G20 pada November 2022.
Hal itu sekaligus menjadikan Indonesia sebagai negara berkembang pertama yang menjadi tuan rumah G20.
Serah terima presidensi dari Italia (selaku Presidensi G20 2021) kepada Indonesia sudah dilakukan secara langsung pada 31 Oktober 2021 di Roma, Italia.
Baca juga: Masjid Raya Sheikh Zayed Solo Akan Diresmikan MBZ November 2022
Presidensi G20 mengusung tema "Recover Together, Recover Stronger".
Melalui tema ini, Indonesia mengajak seluruh dunia untuk bersama-sama mencapai pemulihan yang lebih kuat dan berkelanjutan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.