Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER REGIONAL] Bentrokan Massa di Maluku Tengah, Tiga Tewas | Marak Pungli di Pasar Kebumen

Kompas.com - 27/01/2022, 05:40 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Diduga melakukan pungutan liar, Kepala Pasar Tumenggungan dan semua pegawainya di Kebumen, Jawa Tengah, terancam dipecat.

Bupati Kebumen Arif Sugiyanto telah meminta Sekda untuk mengeluarkan surat pemecatan.

Tindakan itu buntut dari dugaan adanya pungutan liar (pungli) di Pasar Tumenggungan.

Sementara itu, berita bentrokan massa yang menewaskan tiga orang di Maluku Tengah juga menjadi sorotan. Pasca-bentrokan, warga desa terpaksa mengungsi.  

Berikut ini berita populer regional secara lengkap:

1. Bupati Kebumen ancam pecat kepala pasar

Bupati Kebumen Arif Sugiyanto saat menghadiri acara wayangan di Kecamatan Buluspesantren, Kebumen, Jawa Tengah, Selasa (16/11/2021) malam.KOMPAS.COM/DOK PEMKAB KEBUMEN Bupati Kebumen Arif Sugiyanto saat menghadiri acara wayangan di Kecamatan Buluspesantren, Kebumen, Jawa Tengah, Selasa (16/11/2021) malam.

Adanya dugaan pungli di Pasar Tumenggungan membuat geram Bupati Kebumen. Menurutnya, pungli tersebut telah merugikan para pedagang.

"Kepala pasar hari ini dan seluruh pegawainya yang ASN saya perintahkan untuk segara dicopot. Saya minta surat pemberhentiannya segara dibuat, kalau sampai besok tidak dicopot, Pak Sekda-nya yang saya copot," ujar Bupati saat RKPD di Pendopo Kabumian, Selasa (25/1/2022), seperti dilansir TribunJateng.com.

Baca berita selengkapnya: Bupati Kebumen Perintahkan Pecat Kepala Pasar Tumenggungan dan Semua ASN-nya Buntut Kasus Pungli

2. Wagub Kalimantan Timur kecam Edy Mulyadi

Sekjen Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Edy Mulyadi di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Kamis (21/11/2019).KOMPAS.com/Devina Halim Sekjen Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Edy Mulyadi di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Kamis (21/11/2019).

Pernyatan Edy soal lokasi pemindahan ibu kota negara (IKN) sebagai tempat “buang anak jin” membuat warga 5 provinsi di Pulau Kalimantan marah.

“Ini bukan kemarahan satu atau dua orang saja, tapi seluruh warga di pulau Kalimatan. Tadi saya menerima laporan dari Kalbar, Kalteng, Kaltara, Kalsel dan Kaltim semua menyampaikan keberatan atas pernyataan Edy Mulyadi,” ungkap Hadi Mulyadi.

Sebelumnya, selain Hadi, sejumlah pihak juga memprotes dan mengecam pernyataan Edy tersebut. 

Baca berita selengkapnya: Pernyataan Edy Mulyadi soal Lokasi IKN “Jin Buang Anak”, Wagub Kaltim: Warga 5 Provinsi di Pulau Kalimantan Marah

 

3. Bentrokan di Maluku Tengah telan korban jiwa

Ratusan personel gabungan Brimob dan TNI dikerahkan ke Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, Rabu (26/1/2022)KOMPAS.COM/RAHMAT RAHMAN PATTY Ratusan personel gabungan Brimob dan TNI dikerahkan ke Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, Rabu (26/1/2022)

Kabid Humas Polda Maluku Kombes Pol Muhamad Roem Ohoirat menjelaskan, korban tewas dalam bentrokan massa menjadi tiga orang.

Selain itu, warga yang rumahnya terbakar terpaksa mengungsi di perkampungan dan sebagian lagi memilih mengungsi di kampung tetangga.

Roem berharap warga yang masih mengungsi di kampung tetangga agar kembali ke kampungnya. 

“Tadi kita juga sudah koordinasi dengan Ketua DPRD Maluku dan sudah ada kesepakatan agar para pengungsi agar bisa segera ditangani dan para pengungsi ini agar bisa dibuat tenda agar mereka bisa berlindung di situ,” katanya.

Baca berita selengkapnya: UPDATE Bentrokan di Maluku Tengah, Korban Tewas Jadi 3 Orang, Warga Mengungsi

4. Warga Padang gugat pemerintah

Kuasa hukum penggugat Presiden Jokowi, Amiziduhu Mendrofa.KOMPAS.com/PERDANA PUTRA Kuasa hukum penggugat Presiden Jokowi, Amiziduhu Mendrofa.

Mediasi soal gugatan terhadap Presiden Joko Widodo, Menteri Keuangan dan DPR RI dinyatakan gagal oleh warga Padang bernama Hardjanto Tutik akhirnya gagal.

Tergugat tidak bersedia membayar utang tersebut. Kuasa hukum penggugat Amiziduhu Mendrofa mengaku kecewa dengan jawaban tergugat.

"Ini jawaban Presiden dan Menteri Keuangan tidak mau membayar. Saya sangat kecewa. Harusnya, klien saya mendapat penghargaan karena berjasa membantu negara, sekarang uangnya belum dikembalikan," kata Mendrofa usai mediasi.

Baca berita selengkapnya: Mediasi Gagal, Jokowi dan Menkeu Tak Bersedia Bayar Utang Rp 60 M ke Warga Padang

5. Ridwan Kamil soal Jakarta tak cocok jadi IKN

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat menghadiri Rapat Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (25/1/2022).KOMPAS.COM/DENDI RAMDHANI Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat menghadiri Rapat Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (25/1/2022).

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berpendapat bahwa Jakarta tidak dipersiapkan sebagai ibu kota negara.

Dari fakta sejarah, menurut Ridwan, ada tiga lokasi yang sempat disurvei untuk dijadikan ibu kota yakni Bandung, Malang dan Surabaya.

"Saya baca sebenarnya di zaman kolonial Batavia itu tidak cocok jadi ibu kota. Saat ada pandemi namanya malaria yang mati itu ribuan. Jadi diputuskanlah oleh pemerintah kolonial, memindahkan ibu kota di survei di tiga lokasi Malang, Surabaya, Bandung. Yang dipilih adalah Bandung dengan segala perhitungan," kata Emil, sapaan akrabnya.

Baca berita selengkapnya: Ridwan Kamil: Jakarta Tidak Didesain untuk Ibu Kota Negara

(Penulis: Kontributor Samarinda, Zakarias Demon Daton, Kontributor Padang, Perdana Putra, Kontributor Bandung, Dendi Ramdhani | Editor : Gloria Setyvani Putri, Khairina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com