TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya mencatat terdapat 159 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) selama awal Januari 2022 sampai Senin (24/1/2022).
Dua kasus di antaranya dialami anak-anak usia 12 tahun meninggal dunia dan salah satunya sempat dirawat intensif di RSUD Soekardjo Kota Tasikmalaya, Minggu (23/1/2022).
"Betul awal Januari 2022 sudah ada 2 anak korban meninggal dunia akibat DBD. Untuk kasus yang tercatat sejak awal tahun ini sudah ada 159 kasus," jelas Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Asep Hendra, kepada Kompas.com, Senin (24/1/2022).
Baca juga: Pembobol ATM di Tasikmalaya Ditangkap Satpam Bank, Tepergok Rusak Mesin dengan Tangan Kosong
Asep menambahkan, sebaran penyakit DBD hampir ada di beberapa wilayah Kota Tasikmalaya.
Namun, paling banyak sebaran terdapat di Kelurahan Kersamenak, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya.
"Wilayah sebaran masih tinggi. Rumahnya di mana dan lokasinya di mana sebetulnya tak pengaruh. Kalau yang tinggi per kelurahan Kersamenak Kecamatan Kawalu ada 14 kasus. Paling banyak," tambah Asep.
Baca juga: Pasangan Kekasih di Tasikmalaya Tipu 300 Orang dengan Modus Investasi Bodong, Kerugian Rp 5,7 Miliar
Asep mengimbau kepada masyarakat bahwa penyakit DBD di Kota Tasikmalaya sangat rawan, terutama saat cuaca buruk melanda seperti sekarang.
Apalagi perubahan cuaca yang setiap harinya berubah-ubah membuat sebaran jentik nyamuk Aedes aegypt penyebab DBD akan mudah berkembang biak.
Hal ini mewajibkan semua masyarakat harus selalu waspada dengan perkembangan nyamuk di lingkungannya masing-masing.
"Jadi memang seluruhnya harus bergerak semua pihak. Masyarakat jangan cuek untuk PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk). Makanya masyarakat diminta andil. Kalau pemerintah terus berupaya lewat puskesmas dan kelurahan setempat," ujar dia.
Bahkan, lanjut Asep, surat edaran Wali Kota Tasikmalaya tentang pola hidup bersih mencegah penyakit DBD telah disampaikan sejak 24 hari lalu.
Sehingga, selain semua struktur pemerintahan sampai ke tingkat RT terus berperan, justru kesadaran masyarakat aktif memberantas sarang nyamuk dan pola hidup bersih harus segera direalisasikan.
"Kalau kita berperan aktif bersama akan mudah untuk menekan sebaran penyakit ini. Makanya, kami pemerintah tak henti-hentinya mengajak masyarakat untuk terus berperan aktif," pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.