Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinsos Tasikmalaya Jamin Biaya Hidup Korban Pemerkosaan Kakek 77 Tahun

Kompas.com - 22/01/2022, 11:46 WIB
Irwan Nugraha,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Dinas Sosial (Dinsos) Kota Tasikmalaya, Jawa Barat berjanji menjamin biaya hidup korban perkosaan anak kembar 4 tahun yang dilakukan tetangganya, seorang kakek berusia 77 tahun.

Pemerintah daerah pun sudah membawa para korban ke lokasi aman, yakni salah satu yayasan. Di sana korban akan mendapat pendampingan tim ahli psikolog.

"Usai mengetahui kasus ini, saya langsung diperintahkan Wali Kota Tasikmalaya Muhammad Yusuf untuk menjamin biaya hidup korban selama ini. Kami pun dari Dinsos sudah mengirimkan sembako dan modal usaha untuk ayahnya," jelas Kepala Dinsos Kota Tasikmalaya, Hendra Budiman Raksanagara, kepada Kompas.com, Sabtu (22/1/2022).

Baca juga: Kakek 77 Tahun di Tasikmalaya Perkosa Anak 4 Tahun, Disaksikan Kembaran Korban

Hendra menambahkan, selama ini ayah korban bekerja sebagai pemulung sampah bekas dan selalu berkeliling meninggalkan anak-anaknya di rumahnya.

Sementara, istrinya sekaligus ibu kandung anak-anaknya kabur meninggalkan suami serta anak-anaknya.

"Sengaja kita kasih modal usaha dan memberikan angkringan untuk usaha di rumahnya. Jadi, anak-anaknya bisa dijaga supaya kejadian seperti ini tak terulang. Ayahnya jadi bisa di rumah untuk selalu menjaga anak-anaknya," tambah Hendra.

Selain itu, lanjut Hendra, ibu Wali Kota Tasikmalaya Rukmini Yusuf akan mengecek langsung kondisi rumah korban dan keluarganya dalam waktu dekat.

Kejadian ini membuat perhatian publik dan membuat Wali Kota Tasikmalaya mengecam kejadian ini karena sudah tak bermanusawi.

"Besok Ibu Wali Kota Tasikmalaya akan langsung datang ke rumah korban. Nantinya, rincian jaminan biaya hidupnya akan dipermudah dan dibantu pemerintah daerah. Para korban yang masih anak-anak sekali ini akan terus mendapatkan pendampingan dari tim ahli psikologi," tambahnya.

Adapun jaminan dasar biaya hidup pun akan dikirim beras dan lauk pauk sebanyak 25 kilogram setiap bulannya sampai usaha orang tuanya bisa maju.

"Mudah-mudahan usaha angkringan ayahnya di rumahnya bisa sukses dan terus menjaga anak-anaknya dengan selalu ada di rumah," pungkasnya.

Kronologi kejadian

ENT (77), kakek asal Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya memperkosa seorang anak kembar yang masih berumur 4 tahun di rumah korban.

Kondisi rumah korban selalu sepi di siang hari karena sang ayah bekerja, sementara ibunya tidak tinggal di sana. Kondisi inilah yang membuat pelaku bisa masuk rumah korban dan melakukan pemerkosaan.

Kejadian pemerkosaan tersebut disaksikan oleh kembaran korban. Pelaku saat ini sudah ditangkap oleh polisi dari Polresta Tasikmalaya. Penangkapan dilakukan tanpa perlawanan.

Ketua Yayasan Taman Jingga Ipa Zumratol Falihah saat mendampingi laporan korban ke Kepolisian pada Jumat (21/1/2021) mengatakan, pihaknya mendapat informasi terkait dugaan pemerkosaan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Regional
Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com