Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Iklan Penjualan Rumah di Karimun Jawa Hanya untuk WNA, Dilabeli Pulau Surgawi di Indonesia

Kompas.com - 19/01/2022, 05:55 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Iklan penjualan rumah di Pulau Karimun Jawa yang dilakukan oleh sebuah perusahaan bernama PT Levels Hotels Indonesia atau "The Start Up Island" kepada warga negara asing (WNA) memicu polemik di media sosial.

Berdasarkan informasi yang dihimpun BBC Indonesia melalui situs PT LHI, harga rumah di The Start Up Island dibandrol sebesar €49.500 atau Rp 800 juta.

Sejauh ini, proyek The Start Up Island --yang diinisiasi oleh seorang warga negara Spanyol-- mengklaim telah menjual 170 rumah dalam kurun delapan bulan.

Baca juga: Pengakuan Raja, Orang yang Disebut Jual Pulau Malamber ke Bupati di Kaltim

Permukiman tersebut masih dalam tahap pembangunan di atas lahan seluas 35.000 meter persegi, di pinggir pantai di Pulau Karimun Jawa.

Kepala Dinas PUPR Kabupaten Jepara, Ary Bachtiar, mengatakan PT LHI memiliki hak guna bangunan atas tanah tersebut.

"Dan tidak ada rencana pengalihan hak dari PT tersebut ke pembeli, karena bangunan hotel atau resort tersebut tidak dijual, tetapi disewakan secara jangka pendek atau jangka panjang," kata Ary kepada BBC News Indonesia.

Iklan itu menawarkan target pasarnya membeli residensial premium di "pulau surgawi di Indonesia", yang dilengkapi dengan akses langsung ke pantai, beach club, gym, dan sejumlah fasilitas mewah lainnya.

Baca juga: Bupati PPU yang Ditangkap KPK Sempat Disebut Beli Pulau di Sulbar Rp 2 Miliar

 

Sejumlah pengguna Twitter dan Facebook mengkhawatirkan kehadiran residensial mewah itu akan memicu "gentrifikasi" dan membuat warga lokal "menjadi tamu di tanahnya sendiri".

Isu gentrifikasi ini juga sempat mengemuka di media sosial pada tahun lalu, ketika seorang warga negara Amerika Serikat bernama Kristen Gray mempromosikan bagaimana dia bisa tinggal secara nyaman dan "murah" di Bali melalui e-book berjudul Our Bali Life is Yours.

Di sisi lain, sejumlah pengguna media sosial juga mempertanyakan aspek legalitas dari kepemilikan rumah oleh warga negara asing.

Polemik terkait 'penjualan' properti hingga pulau kepada WNA bukan terjadi untuk pertama kalinya.

Pada 2018 lalu, Private Island Inc yang berkantor di Ontario, Kanada juga pernah 'menjual' Pulau Ajab di Kepulauan Riau dengan harga US$3,3 juta atau sekitar Rp 44 miliar. Tetapi perusahaan itu kemudian membantah bahwa mereka menjual pulau tersebut, namun hanya menawarkan penyewaannya.

Baca juga: Kasus Jual Beli Pulau Lantigiang, Polisi Tetapkan 2 Orang Jadi Tersangka Baru

'Kami akan tersisih, pergi dari kampung kami sendiri'

Pagar pembatas yang dibangun hingga ke bibir pantai di lokasi pembangunan The Start Up Island, Karimun Jawa.BAMBANG ZAKARIA via BBC Indonesia Pagar pembatas yang dibangun hingga ke bibir pantai di lokasi pembangunan The Start Up Island, Karimun Jawa.
Di balik iming-iming kehidupan di pulau tropis nan eksotis seperti yang dijanjikan oleh The Start Up Island kepada target pasarnya di Eropa, terdapat warga lokal yang khawatir bahwa suatu waktu mereka akan terpinggirkan dengan kehadiran residensial mewah itu.

Salah satu warga Desa Kemujan, Karimun Jawa, Bambang Zakaria (54) mengatakan kehadiran orang asing yang menetap dengan kemewahan dan dunia mereka sendiri akan memunculkan sebuah lingkup sosial baru yang tidak mungkin bisa menyatu dengan warga lokal.

Menurut Bambang yang sehari-hari melaut sembari mengurus penginapan milik keluarganya, situasi yang tercipta dengan residensial mewah akan berbeda dengan kehadiran wisatawan.

Baca juga: Polisi Turun Tangan Usut Dugaan Jual Beli Pulau Lantigiang, Perangkat Desa Juga Akan Diperiksa

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Regional
Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Regional
Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Regional
Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Regional
Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Aksi 'May Day' di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Aksi "May Day" di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Regional
Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Regional
Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com