Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Pembunuhan Mahasiswa di NTT, Polisi: Tersangka Tidak Mengakui Perbuatannya, tetapi...

Kompas.com - 12/01/2022, 16:45 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Aparat Kepolisian Resor Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), menangkap seorang pria berinisial TD karena diduga terlibat kasus pembunuhan seorang mahasiswa asal Kabupaten Alor, Aser Delpis Mapada (22).

Kapolres Kupang AKBP Aldinan RJH Manurung mengatakan, kasus pembunuhan itu terjadi pada Jumat (23/4/2021).

Baca juga: Pura-pura Tawarkan Tumpangan, 3 Pria di Kupang Perkosa Seorang Remaja

"Dia (TD) telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan sejak 6 Januari 2022 lalu," kata Aldinan, kepada sejumlah wartawan, Rabu (12/1/2022).

Menurut Aldinan, meski telah ditahan, TD tetap menyangkal terlibat pembunuhan tersebut.

Polisi, kata Aldinan, belum menemukan barang bukti pisau yang dipakai tersangka saat membunuh korban.

Aldinan menambahkan, berdasarkan pemeriksaan sementara, motif penganiayaan berujung pembunuhan itu karena korban hendak memukul teman TD.

Selain itu, korban juga memukul wajah TD dengan kayu. Sehingga, TD mengalami luka pada hidung dan bibir bagian atas.

Walaupun tersangka belum mengaku, pihaknya telah merampungkan berkas perkara dan sudah dilimpahkan ke jaksa untuk tahap pertama.

"Dalam pemeriksaan mulai dari tingkat penyelidikan hingga penyidikan, tersangka TD tidak mengakui perbuatannya, tetapi penyidik mempunyai bukti yang kuat sehingga yang bersangkutan ditetapkan sebagai tersangka," kata dia.

Selain menetapkan TD menjadi tersangka, polisi juga mengamankan barang bukti berupa kaos, celana pendek, serta penutup kepala milik korban dan tersangka.

Akibat perbuatannya, TD dijerat dengan Pasal 338 KUH-Pidana subs Pasal 351 Ayat (3) KUH-Pidana.

Sebelumnya, bentrokan antara dua kelompok pemuda terjadi di Matani, Desa Penfui Timur, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (23/4/2021) sore.

Baca juga: Kasus Pembunuhan Ibu dan Bayi di Kupang, Pelaku dan Saksi Diperiksa Pakai Alat Tes Kebohongan

Akibatnya, seorang mahasiswa bernama Aser Delpis Mapada (22) tewas. Sedangkan dua warga Tadeus Wejo dan Fransiskus Tpoy, terluka.

"Korban meninggal akibat ditikam menggunakan senjata tajam. Sedangkan dua orang terluka akibat terkena lemparan batu," ungkap Kapolsek Kupang Tengah Iptu Elpidus Kono Feka, saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Sabtu (24/4/2021).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com