KILAS DAERAH

Kilas Daerah Jawa Tengah

Bantuan Tunai Kurang Efektif Entaskan Kemiskinan, Pemprov Jateng Genjot Pembangunan RSLH

Kompas.com - 12/01/2022, 11:27 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mengatakan, pengentasan kemiskinan dengan pemberian bantuan tunai selama beberapa bulan kurang efektif.

Untuk itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng terus menggenjot pembangunan rumah sehat layak huni (RSLH). Menurut Ganjar, pembangunan RSLH merupakan bagian tak terpisahkan dari program pengentasan kemiskinan ekstrem.

“Di Jateng kami tambah dengan pembangunan RSLH dan kami bangun seperti ini,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (12/1/2022).

Pada awal menjabat, pasangan Ganjar Pranowo dan Taj Yasin menargetkan sebanyak 1.582.024 rumah diperbaiki dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2018.

Kini, tersisa 827.009 unit rumah untuk diselesaikan. Ini berarti ada sekitar 755.000 rumah warga miskin telah direnovasi.

Baca juga: Ganjar Yakin Omicron Sudah Masuk ke Jateng: tapi Belum Ketahuan

Terkait pelaksanaan program RSLH, Pemprov Jateng melakukannya dengan gotong royong, baik secara anggaran dan pelaksanaan.

Untuk anggaran, RSLH dibangun dari berbagai sumber, yakni dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jateng, APBD kabupaten dan kota, serta Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), dan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).

Adapun pelaksanaan pembangunan dilakukan secara gotong royong bersama warga desa.

Ganjar mengatakan, spirit gotong royong dapat dibangun melalui program yang dilakukan ini. Contohnya pelaksanaan jambanisasi, pemasangan listrik, hingga perbaikan rumah yang melibatkan swasta.

“Tambahi jamban, tambahi listrik, baru kami gerakkan seluruh kekuatan yang ada dari Baznas, yang ini dari CSR, maka kami ciptakan semangat gotong royong,” ujarnya.

Baca juga: Ganjar: Jateng Siap Gelar Vaksinasi Covid-19 Booster, Tunggu Instruksi Pusat

Baca tentang

Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
komentar di artikel lainnya
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com