KOMPAS.com - Choirul Imron (44), warga asal Jalan Bogen, Surabaya ditemukan terkapar dengan luka akibat dibacok pada Sabtu (8/1/2022).
Pria yang sehari-hari berjualan gado-gado itu ditemukan di Jalan Karanggayam 1, Tambaksari, Surabaya sekitar pukul 16.30 WIB. Tepatnya di jalan paving di samping lapak dagangan milik warganya.
Saat ditemukan terkapar, korban masih menggunakan jaket, celana pendek dan bersepatu.
Baca juga: Pelaku Pembacokan Pria hingga Bersimbah Darah di Surabaya Ditangkap
Dion, saksi mata bercerita saat kejadian pria yang menjadi korban pembacokan didatangi pelaku dan langsung melukai tubuh korban.
Menurutnya, korban sempat menyelamatkan diri dengan berlari. Namun pelaku tetap mengejar hingga korban jatuh tersungkur.
"Jadi dia berantem itu masuk kampung tanpa sepengetahuan warga sini. Andai warga sini tahu, ya pasti dilerai," kata Dion kepada wartawan, Sabtu (8/1/2022).
Baca juga: Pria di Surabaya Terkapar Bersimbah Darah akibat Dibacok, Diduga Dipicu Masalah Utang
Ia mengatakan pelaku dan korban bukan warga Kampung Karanggayam. Mereka masuk dari jalan raya menuju kampung dan langsung berkelahi.
Dian menyebut korban dilukai di bagian lengan, tubuh dan kepala. Sehingga korban sudah tidak bisa melarikan diri dan langsung ambruk di jalan.
"(Dibacok) di lengan, di tubuh, di kepala. Keluar darah semua. Pelaku pakai senjata tajam. Ceritanya bagaimana kurang tahu. Orang semua kaget langsung keluar sudah berantem," ucap dia.
Setelah korban jatuh terkapar, sejumlah warga yang melihat kejadian tersebut segera membawa korban ke RSU Dr. Soetomo.
Baca juga: Kesaksian Warga soal Pria di Surabaya Dibacok hingga Terkapar: Bukan Warga Sini
Pelaku ternyaa dikenal sering membuat keributan dan memukul warga. Hal tersebut diungkapkan Subari, warga sekitar.
"Pelaku ini memang sering berbuat onar di kampung, bahkan melakukan pemukulan terhadap warga yang tidak bersalah," ungkapnya.
Baca juga: Polisi Kantongi Ciri-ciri Terduga Pelaku yang Bunuh Pengusaha Air Minum Isi Ulang di Surabaya
Meski sering berbuat onar dan pemukulan, warga mengaku tidak melaporkan pelaku dan lebih mengedepankan kekeluargaan.
"Selama ini warga tidak pernah melaporkan kepada polisi, karena kasihan kepada keluarganya. Bapaknya pelaku itu baik sama warga," tambahnya.