NUNUKAN, KOMPAS.com – Banjir kembali melanda 5 Kecamatan di Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara.
Banjir yang disinyalir merupakan banjir "kiriman" dari Malaysia ini menjadi banjir rutin tahunan yang tak pernah ada solusi.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nunukan Muhammad Amin, mengatakan, saat ini banjir kembali melanda wilayah bantaran sungai yang ada di Kecamatan Lumbis Hulu, Lumbis Pensiangan, Lumbis Ogong, Lumbis dan Kecamatan Sembakung Atulai.
Baca juga: Banjir di Aceh Utara Meluas ke 15 Kecamatan
"Banjir yang terjadi bisa dikatakan siklus tahunan. Banjir kiriman Malaysia ini juga dipengaruhi intensitas curah hujan tinggi di Negara tetangga, sehingga air sungai Sembakung meluap lebih tinggi dari biasanya 6 sampai 7 meter. Kali ini luapan air sungai setinggi 10 meter," ujarnya, Rabu (5/1/2022).
Banjir yang merendam 5 kecamatan di perbatasan Negara ini, memiliki ketinggian bervariasi.
Sementara ini, dari laporan yang diterima petugas BPBD Nunukan di pos pos kebencanaan di wilayah terdampak, belum ada yang mencapai atap rumah.
Saking seringnya banjir menerpa, warga 5 kecamatan cukup berpindah ke pungkau atau para-para, yaitu sebuah papan yang disusun tepat di dalam rumah sedikit rendah di bawah atap. Di pungkau itulah warga terdampak memasak dan beristirahat.
"BPBD sudah menerjunkan personel untuk dropping logistic dan mitigasi bencana. Pemetaan risiko dan pendataan, arahnya sebagai kajian untuk menentukan kebijakan penanganan terhadap bencana banjir. Apakah statusnya siaga bencana, tanggap bencana atau tanggap darurat," kata Amin.
Amin mengakui, sejauh ini, kalkulasi kerugian sampai daya rusak banjir tahunan ini, belum terpetakan dengan baik.
Baca juga: Bencana Parah Banjir Malaysia Diperkirakan Timbulkan Kerugian hingga Rp 68,4 triliun
Data yang terakhir tercatat di BPBD adalah peristiwa pada awal 2021, saat itu, banjir kiriman dari Malaysia tersebut merendam Desa Butas Bagu, Desa Labuk, Desa Pagar, Desa Tujung, Desa Manuk Bungkul, Desa Atap, Desa Lubakan, dan Desa Tagul.
Ketinggian banjir di wilayah ini mencapai 2,1 meter hingga 4 meter. BPBD Nunukan mencatatkan, sebanyak 948 rumah dengan 1.552 KK dan 5.682 jiwa terdampak.
"Selama ini, kita belum bisa melakukan kajian mendalam terkait perhitungan dampak kerusakan akibat banjir. Data sementara yang masuk sampai hari ini, dari 5 Kecamatan terdampak, ada 16 Desa di Lumbis Ogong, 9 Desa di Lumbis, dan 8 Desa wilayah bantaran sungai di Sembakung Atulai," kata dia.
Terpisah, Camat Lumbis Pansiangan, Lumbis, mengatakan, banjir di 5 Kecamatan yang ada di perbatasan RI–Malaysia ini memang berasal dari "Negeri Jiran".
Aliran air turun dari Sungai Talangkai di Sepulut Sabah Malaysia, lalu mengalir ke sungai Pampangon, berlanjut ke sungai Lagongon ke Pagalungan, masih wilayah Malaysia.
Baca juga: Dampak Banjir Aceh Utara, Listrik di 1.000 Rumah Masih Padam hingga Selasa Sore
Dari Pagalungan, aliran sungai kemudian memasuki wilayah Indonesia melalui sungai Labang, sungai Pensiangan dan sungai Sembakung.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.