Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir ‘’Kiriman Malaysia’’ Terus Melanda Perbatasan RI, Warga Nunukan Pertanyakan Sikap Pemerintah Pusat

Kompas.com - 05/01/2022, 16:43 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Banjir kembali melanda 5 Kecamatan di Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara.

Banjir yang disinyalir merupakan banjir "kiriman" dari Malaysia ini menjadi banjir rutin tahunan yang tak pernah ada solusi.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nunukan Muhammad Amin, mengatakan, saat ini banjir kembali melanda wilayah bantaran sungai yang ada di Kecamatan Lumbis Hulu, Lumbis Pensiangan, Lumbis Ogong, Lumbis dan Kecamatan Sembakung Atulai.

Baca juga: Banjir di Aceh Utara Meluas ke 15 Kecamatan

"Banjir yang terjadi bisa dikatakan siklus tahunan. Banjir kiriman Malaysia ini juga dipengaruhi intensitas curah hujan tinggi di Negara tetangga, sehingga air sungai Sembakung meluap lebih tinggi dari biasanya 6 sampai 7 meter. Kali ini luapan air sungai setinggi 10 meter," ujarnya, Rabu (5/1/2022).

Banjir yang merendam 5 kecamatan di perbatasan Negara ini, memiliki ketinggian bervariasi.

Sementara ini, dari laporan yang diterima petugas BPBD Nunukan di pos pos kebencanaan di wilayah terdampak, belum ada yang mencapai atap rumah.

Saking seringnya banjir menerpa, warga 5 kecamatan cukup berpindah ke pungkau atau para-para, yaitu sebuah papan yang disusun tepat di dalam rumah sedikit rendah di bawah atap. Di pungkau itulah warga terdampak memasak dan beristirahat.

"BPBD sudah menerjunkan personel untuk dropping logistic dan mitigasi bencana. Pemetaan risiko dan pendataan, arahnya sebagai kajian untuk menentukan kebijakan penanganan terhadap bencana banjir. Apakah statusnya siaga bencana, tanggap bencana atau tanggap darurat," kata Amin.

Amin mengakui, sejauh ini, kalkulasi kerugian sampai daya rusak banjir tahunan ini, belum terpetakan dengan baik.

Baca juga: Bencana Parah Banjir Malaysia Diperkirakan Timbulkan Kerugian hingga Rp 68,4 triliun

Data yang terakhir tercatat di BPBD adalah peristiwa pada awal 2021, saat itu, banjir kiriman dari Malaysia tersebut merendam Desa Butas Bagu, Desa Labuk, Desa Pagar, Desa Tujung, Desa Manuk Bungkul, Desa Atap, Desa Lubakan, dan Desa Tagul.

Ketinggian banjir di wilayah ini mencapai 2,1 meter hingga 4 meter. BPBD Nunukan mencatatkan, sebanyak 948 rumah dengan 1.552 KK dan 5.682 jiwa terdampak.

"Selama ini, kita belum bisa melakukan kajian mendalam terkait perhitungan dampak kerusakan akibat banjir. Data sementara yang masuk sampai hari ini, dari 5 Kecamatan terdampak, ada 16 Desa di Lumbis Ogong, 9 Desa di Lumbis, dan 8 Desa wilayah bantaran sungai di Sembakung Atulai," kata dia.

Tuntut komitmen pemerintah pusat

Terpisah, Camat Lumbis Pansiangan, Lumbis, mengatakan, banjir di 5 Kecamatan yang ada di perbatasan RI–Malaysia ini memang berasal dari "Negeri Jiran".

Aliran air turun dari Sungai Talangkai di Sepulut Sabah Malaysia, lalu mengalir ke sungai Pampangon, berlanjut ke sungai Lagongon ke Pagalungan, masih wilayah Malaysia.

Baca juga: Dampak Banjir Aceh Utara, Listrik di 1.000 Rumah Masih Padam hingga Selasa Sore

Dari Pagalungan, aliran sungai kemudian memasuki wilayah Indonesia melalui sungai Labang, sungai Pensiangan dan sungai Sembakung.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Perusak 11 Mobil Dinas di Semarang Ditangkap, Pelaku Perempuan

Perusak 11 Mobil Dinas di Semarang Ditangkap, Pelaku Perempuan

Regional
Unjuk Rasa Hari HAM di Manokwari Diwarnai Bentrok Massa dan Polisi, 2 Orang Ditangkap

Unjuk Rasa Hari HAM di Manokwari Diwarnai Bentrok Massa dan Polisi, 2 Orang Ditangkap

Regional
Oknum Polisi Lecehkan Tahanan Wanita di Polda Sulsel Disanksi Demosi 7 tahun, Kompolnas: Terlalu Ringan

Oknum Polisi Lecehkan Tahanan Wanita di Polda Sulsel Disanksi Demosi 7 tahun, Kompolnas: Terlalu Ringan

Regional
Gempa M 5,3 Guncang Pulau Doi Maluku Utara

Gempa M 5,3 Guncang Pulau Doi Maluku Utara

Regional
Dedi Mulyadi Gelar Lomba Balita 'Gemoy' untuk Dukung Penanganan Stunting

Dedi Mulyadi Gelar Lomba Balita 'Gemoy' untuk Dukung Penanganan Stunting

Regional
Hendak Pesta Miras di Kapal, 5 Remaja Diamankan Polres Sumbawa

Hendak Pesta Miras di Kapal, 5 Remaja Diamankan Polres Sumbawa

Regional
Mahasiswa Pembakar Kantor Bupati Jayapura Terancam 12 Tahun Penjara

Mahasiswa Pembakar Kantor Bupati Jayapura Terancam 12 Tahun Penjara

Regional
Sampah 6 Truk Diangkut dari Pasar Karang Tumaritis Nabire

Sampah 6 Truk Diangkut dari Pasar Karang Tumaritis Nabire

Regional
Tersangka Pembakar Perkantoran Pemkab Jayapura adalah Mahasiswa, Sakit Hati pada Kebijakan Pemerintah

Tersangka Pembakar Perkantoran Pemkab Jayapura adalah Mahasiswa, Sakit Hati pada Kebijakan Pemerintah

Regional
Gara-gara Suka Ambil Makanan, Anak Berusia 6 Tahun Dianiaya Ibu Tirinya

Gara-gara Suka Ambil Makanan, Anak Berusia 6 Tahun Dianiaya Ibu Tirinya

Regional
Pamsimas Rusak akibat Longsor, Ratusan KK di Wonosobo Krisis Air

Pamsimas Rusak akibat Longsor, Ratusan KK di Wonosobo Krisis Air

Regional
Dokter Meninggal Serangan Jantung Saat Menyetir Mobil, Sempat Tabrak Penyapu Jalan

Dokter Meninggal Serangan Jantung Saat Menyetir Mobil, Sempat Tabrak Penyapu Jalan

Regional
Kalsel sebagai Gerbang IKN, Obyek Wisata Tahura Sultan Adam Terus Dipercantik

Kalsel sebagai Gerbang IKN, Obyek Wisata Tahura Sultan Adam Terus Dipercantik

Regional
Jaksa Tetapkan Bendahara BUMDes di Sumbawa Jadi Tersangka, Diduga Korupsi Rp 3,3 Miliar

Jaksa Tetapkan Bendahara BUMDes di Sumbawa Jadi Tersangka, Diduga Korupsi Rp 3,3 Miliar

Regional
Diadang Warga, Truk Pengangkut 135 Pengungsi Rohingya Putar Balik ke Kantor Gubernur Aceh

Diadang Warga, Truk Pengangkut 135 Pengungsi Rohingya Putar Balik ke Kantor Gubernur Aceh

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com