KOMPAS.com - Upacara adat di Bali berhubungan dengan kegiatan agama Hindu, agama yang dipeluk sebagian besar masyarakat Bali. Upacara adat di Bali menjadi keseharian masyarakat di pulau ini.
Upacara adat Bali tidak hanya menarik untuk pelakunya melainkan juga wisatawan.
Pasalnya saat upacara, semua masyarakat dapat ikut berbaur dengan menggunakan pakaian adat tradisional Bali, sesuai jenis upacara. Sesaji maupun panjor menambah daya tarik upacara.
Maka tidak heran, upacara adat di Bali selalu dinanti warganya maupun wisatawan yang bertandang.
Berikut beberapa upacara adat di Bali:
1. Upacara Ngaben
Upacara Ngaben merupakan upacara pembakaran jenazah di Bali. Upacara adat masyarakat
Hindu Bali ini sebagai ritual untuk menyempurnakan jenazah saat kembali ke Sang Pencipta.
Upacara Ngaben dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu Ngaben Sawa Wedana, Ngaben
Asti Wedana, dan Swasta.
Ngaben Sawa Wedana dilakukan setelah jenazah diawetan sebelum waktu ritual pembakaran berlangsung.
Ngaben Asti Wedana dilakukan setelah jenazah dikubur terlebih dahulu.
Baca juga: Ngaben: Asal-usul, Tujuan, Prosesi, dan Macamnya
Upacara Swasta dilakukan bagi penduduk Bali yang meninggal di luar daerah atau jasadnya tidak ditemukan.
Mengingat, upacara Ngaben membutuhkan biaya yang besar maka tidak semua penduduk Bali bisa melaksanakannya saat ada saudara yang meninggal.
Untuk membantu masyarakat, pemerintah adat maupun pemerintah provinsi mengadakan upacara Ngaben massal yang diperuntukkan bagi masyarakat yang kurang mampu.
Alhasil, upacara Ngaben memang tidak selalu dilaksanakan atau diprediksikan waktu penyelenggaraannya.
2. Upacara Melasti
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.