Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jembatan di Sikka Putus Diterjang Banjir, Warga Buka Jasa Pikul Motor, Sehari Untung Rp 100.000

Kompas.com - 04/01/2022, 11:17 WIB
Nansianus Taris,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

MAUMERE, KOMPAS.com - Jembatan gantung di Kali Korobhera, Desa Korobhera, Kecamatan Mego, Kabupaten Sikka, NTT, putus diterjang banjir pada Desember 2021.

Akibatnya, satu-satunya akses penghubung dari Desa Khorobera menuju kota maupun sebaliknya itu putus total. Kendaraan pun tak bisa melintas.

Albertus Manyus, warga setempat mengatakan, bagi orang yang hendak bepergian ke kota harus menyeberangi sungai yang cukup dalam dan mengancam nyawa.

Baca juga: Jembatan Apung di Bandung Barat Ambruk, 2 Pengendara Motor Nyemplung ke Sungai Citarum

 

Sementara bagi warga yang menggunakan sepeda motor, harus membayar jasa pikul kendaraan supaya bisa menyeberangi sungai.

Selain itu, warga juga harus membayar jasa pikul barang apabila barang bawaannya cukup banyak dan tidak bisa menyeberangi sungai.

"Jembatan gantung penghubung Desa Korobhera putus akibat diterjang banjir sejak 2021. Sampai sekarang belum diperbaiki. Warga di sini kalau mau ke kota pakai motor bayar orang di sungai. Begitu juga kalau bawa barang banyak," kata Albertus saat dihubungi Kompas.com, Selasa (4/1/2022) pagi.

Bagi yang tak punya uang cukup, kata dia, terpaksa harus menyeberang sendiri melewati sungai tersebut agar bisa ke kota.

"Harapannya di tahun 2022 ini pemerintah bisa memperbaiki kembali jembatan gantung ini," imbuhnya.

Baca juga: Sekolah di Sikka Ambruk Diterjang Hujan dan Angin Kencang, Siswa Belajar di Rumah Warga

Pikul kendaraan

Putusnya jembatan itu dimanfaatkan sebagian warga untuk mengais rezeki. 

Mereka yang terdiri dari empat orang memikul kendaraan roda dua dan barang bawaan untuk menyeberangi sungai. 

Franyolius Senggada Pepa, salah satu warga mengatakan, dirinya bersama kawan-kawan tidak mematok berapa harga yang harus dibayar.

Ada orang yang membayar dari Rp 10.000 hingga Rp 20.000.

"Dalam sehari bisa mendapatkan penghasilan Rp 100.000. Kami tidak paksa mau bayar atau tidak. Semua tergantung pemilik kendaraan dan barang. Seberapa ada, kita terima. Prinsipnya membantu saja," ungkap Franyolius.

"Kadang ada yang hanya ucap terima kasih setelah kita bantu. Tidak apa-apa," sambung dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Regional
Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Regional
Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Aksi 'May Day' di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Aksi "May Day" di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Regional
Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Regional
Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Regional
Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Regional
Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Regional
Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com