KOMPAS.com - Pabrik sampo palsu yang beroperasi di Kabupaten Tangerang, Banten, digerebek polisi.
Dalam penggerebekan, personel Kepolisian Daerah (Polda) Banten menangkap tujuh pegawai dan seorang aktor intelektual dari pemalsuan produk tersebut.
Otak di balik pemalsuan sampo dan minyak rambut beragam merek ini adalah HL (28), warga Medan, Sumatra Utara.
Kepala Subdirektorat Industri dan Perdagangan (Kasubdit Indag) Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Banten Kompol Condro Sasongko mengatakan, sampo palsu dalam kemasan saset itu dijual murah.
Baca juga: Pabrik Sampo Palsu di Tangerang Digerebek, Karyawannya Digaji Rp 15 Juta Per Bulan
Pelaku menjalankan bisnisnya untuk menyasar masyarakat kelas menengah ke bawah.
Agar penjualannya lebih laris, HL memalsukan merek-merek terkenal.
Sampo dan minyak rambut palsu itu diedarkan tak hanya di Banten saja, tetapi juga ke sejumlah daerah di Indonesia.
"Peredaran ada di Banten, Lampung, Palembang dikirim melalui ekspedisi," ujarnya kepada wartawan di Markas Polda Banten, Jumat (31/12/2021).
Baca juga: Belajar dari YouTube, Pria Ini Raup Rp 200 Juta Per Bulan dengan Bisnis Sampo Palsu
Condro menerangkan, sampo palsu tersebut dibuat dari bahan-bahan berbahaya.
Bahan-bahan itu antara lain soda api, alkohol dengan kadar 96 persen, lem, pemutih, bahan pengawet, dan pewarna makanan.
Dikatakan Condro, HL sebagai otak di balik produk palsu itu tidak mempunyai keahlian khusus.
Baca juga: Sampo Palsu Sudah Beredar 3 Tahun, Begini Cara Membedakan dengan Sampo Asli
Ditambah lagi komposisi bahan baku yang digunakan dengan apa yang tertulis pada kemasan tidak sesuai.
Saat diperiksa polisi, HL mengaku belajar meracik bahan-bahan sampo palsu dari YouTube.
"Pengakuannya belajar dari Google dan Youtube cara membuat sampo, kemudian divariasikan sendiri hingga mempekerjakan orang untuk diajari pembuatannya," beber Condro.
Ia menyebutkan, apabila sampo dan minyak rambut palsu dipakai secara terus menerus, akan menimbulkan masalah kesehatan pada kulit hingga mengakibatkan iritasi.
"Kami tidak ingin produk ini digunakan masyarakat yang mengakibatkan masyarakat menjadi korban, terganggu kesehatannya karena iritasi maupun kelainan di bagian kulit," ucapnya.
Baca juga: Sampo Palsu Diracik Pakai Soda Api hingga Lem
Condro mengungkapkan, untuk memastikan secara detail kandungan sampo hingga dampak kesehatan, penyidik juga bakal melakukan uji laboratorium.
"Untuk memastikan lagi, bisa saja penyidik akan melakukan uji laboratoris," tuturnya.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Serang, Rasyid Ridho | Editor: Pythag KurniatI, I Kadek Wira Aditya)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.