AMBON, KOMPAS.com-Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian memberikan lampu hijau bagi kepala daerah di Maluku untuk menahan tunjangan kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN) yang tidak mendukung program vaksinasi Covid-19.
Tito mengatakan demi mewujudkan program vaksinasi mencapai target, maka kepala daerah boleh saja menahan tunjangan kinerja ASN yang tidak mau mengikuti vaksinasi.
Asalkan jangan sampai menahan gaji, sebab gaji merupakan hak setiap ASN.
“Dia (ASN) tidak melaksanakan perintah atasan untuk program vaksinasi tahan (tunjangan) bila perlu,” ungkapnya kepada wartawan di Kantor Gubernur Maluku, Jumat (24/12/2021).
Baca juga: Mendagri Tito Larang Pawai dan Pesta Kembang Api di Malam Natal
Menurut Tito, tunjangan kinerja merupakan kewenangan pimpinan untuk memberikannya.
Apabila ada bawahan yang tidak bekerja sesuai aturan atau tidak mendukung program pemerintah, maka atasan boleh menahan tunjangan kinerja bawahannya.
“Tunjangan kinerja itu bukan hak ASN. Atasan melihat kinerjanya baik, maka tunjangannya dikasih penuh, kalau dia enggak masuk segala macam maka tunjangannya dipotong bisa,” ungkapnya.
Tito mencontohkan di beberapa daerah di indonesia, ada sejumlah kepala daerah yang membuat kebijakan menahan tunjangan kinerja ASN yang tidak mendukung program vaksinasi.
Baca juga: Mendagri Ingin Capaian Vaksinasi di Maluku Sudah 70 Persen pada Akhir Tahun
Ia mengaku kebijakan itu membuat capaian vaksinasi di daerah-daerah itu kini semakin tinggi.
“Masalah ASN tadi upayakan cara soft. Kalau cara soft tidak bisa, beberapa daerah lain yang sudah bagus itu, mereka menunda tunjangan kinerja bukan gaji,” katanya.
Ia mengatakan kepala daerah boleh saja melakukan hal itu untuk mendukung program vaksinasi agar mencapai target.
Baca juga: Tito Karnavian soal Permintaan Bubarkan Menwa: Banyak Kegiatan Positif yang Dilakukan
Nantinya setelah ASN yang diberi sanksi mengikuti vaksiansi maka kepala daerah harus memberikan tunjangan kinerja yang ditahan.
“Kalau sudah divaksin baru diberikan (tunjangan kinerja). Itu salah satu teknik ada beberapa daerah yang melakukan itu,” ujarnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Kita bisa akhiri pandemi Covid-19 jika kita bersatu melawannya. Sejarah membuktikan, vaksin beberapa kali telah menyelamatkan dunia dari pandemi.
Vaksin adalah salah satu temuan berharga dunia sains. Jangan ragu dan jangan takut ikut vaksinasi. Cek update vaksinasi.
Mari bantu tenaga kesehatan dan sesama kita yang terkena Covid-19. Klik di sini untuk donasi via Kitabisa.
Kita peduli, pandemi berakhir!
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.