Agus, warga Desa Kertosono, Gading, yang tiap hari melewati jalan rusak tersebut, mengaku sedikit lega setelah Pemkab Probolinggo akhirnya turun tangan, menguruk jalan tersebut.
Sebab, jalan yang sebelumnya rusak parah itu kerap memicu kecelakaan. Agus sering melihat sendiri pengendara khususnya pengendara perempuan, yang terjatuh akibat melewati jalan tersebut.
"Ya, kami apresiasi. Tapi kami harap perbaikan lebih maksimal lagi, misalnya hotmix. Karena akses jalan tersebut sangat vital. Warga melintasi jalan itu menuju pasar, Puskesmas dan tempat ibadah. Kalau orang sakit dibonceng melewati jalan rusak itu tambah sakit," ujar Agus.
Jika memang drainase tersumbat menjadi pemicu kerusakan jalan, lanjut Agus, pihaknya meminta Pemkab Probolinggo tegas menormalisasi drainase yang ditempati bangunan rumah, garasi, hingga lahan pasar.
Baca juga: Ada 5.198 Kasus Perceraian di Surabaya Selama 2021, Paling Banyak karena Perselisihan
Agus meminta Pemkab Probolinggo untuk menengok lokasi ruas jalan ke arah timur dari ruas jalan rusak yang diperbaiki itu, yaitu jalur Wangkal-Nogosaren.
Di sana ruas jalannya sejauh 1 kilometer rusak parah, lebih parah dari ruas jalan yang ditanami pohon pisang, bunga anggrek dan wastafel tersebut.
Diberitakan sebelumnya, warga melakukan aksi protes akibat jalan rusak di Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.
Mereka memasang aneka tanaman dan benda di ruas jalan tersebut, Selasa (21/12/2021).
Jika sebelumnya ditanam pohon pisang, kini jalan tersebut ditanam bunga kertas, pohon rambutan, wastafel, hingga batu nisan.
Tidak diketahui siapa yang meletakkan tanaman dan aneka benda di ruas jalan tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.