PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Petugas Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Pemkab Probolinggo memindahkan sejumlah benda di atas ruas jalan rusak di Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Probolinggo, Rabu (22/12/2021).
Benda-benda yang dipindahkan tersebut antara lain bunga anggrek, pohon pisang dan rambutan, batu nisan, hingga wastafel.
Tak hanya memindahkan aneka benda, petugas juga menguruk jalan rusak tersebut dengan pasir dan batu serta semen.
Baca juga: Warga Pasang Batu Nisan hingga Pohon Rambutan di Jalan Rusak, Ini Tanggapan Pemkab Probolinggo
Petugas menurunkan batu pasir ke dalam lubang jalan, dan mencampurkan semen.
Setelah itu, alat berat memadatkan dan meratakan urukan tersebut.
Pemandangan bak kebun di jalan itu pun hilang dan kembali menjadi ruas jalan yang bisa dilintasi pengendara.
Kepala Dinas PUPR setempat Hengki CS mengatakan, pihaknya menguruk lubang jalan sebanyak tiga truk sirtu yang dicampur semen.
Alat berat juga dikerahkan untuk memperbaiki jalan rusak.
Baca juga: Warga di Probolinggo Tanam Pohon Pisang di Jalan yang Rusak dan Tak Kunjung Diperbaiki
Langkah tersebut merupakan penanganan sementara yang bisa dilakukan Dinas PUPR di sisa tahun 2021 saat ini.
"Itu penanganan sementara. Selama tidak hujan masih tahan," kata Hengki kepada Kompas.com, melalui pesan singkat.
Kepala Diskominfo, Statistik dan Persandian Yulius Christian menjelaskan, Dinas PUPR melakukan penanganan sementara kerusakan jalan di depan pasar Wangkal Kecamatan Gading, dengan menggunakan urukan sirtu untuk mengurangi kecelakakan.
"Untuk jangka panjang direncanakan normalisasi drainase jalan yang tidak berfungsi, bersama-sama pihak desa dan pihak kecamatan guna menghindari kerusakan jalan. Dinas PUPR merencakan usulan pada Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) 2022 untuk kegiatan perbaikan jalan," ujar Yulius.
Baca juga: Ibadah Natal di Gereja Probolinggo, Jemaat Wajib Vaksin Lengkap
Agus, warga Desa Kertosono, Gading, yang tiap hari melewati jalan rusak tersebut, mengaku sedikit lega setelah Pemkab Probolinggo akhirnya turun tangan, menguruk jalan tersebut.
Sebab, jalan yang sebelumnya rusak parah itu kerap memicu kecelakaan. Agus sering melihat sendiri pengendara khususnya pengendara perempuan, yang terjatuh akibat melewati jalan tersebut.
"Ya, kami apresiasi. Tapi kami harap perbaikan lebih maksimal lagi, misalnya hotmix. Karena akses jalan tersebut sangat vital. Warga melintasi jalan itu menuju pasar, Puskesmas dan tempat ibadah. Kalau orang sakit dibonceng melewati jalan rusak itu tambah sakit," ujar Agus.
Jika memang drainase tersumbat menjadi pemicu kerusakan jalan, lanjut Agus, pihaknya meminta Pemkab Probolinggo tegas menormalisasi drainase yang ditempati bangunan rumah, garasi, hingga lahan pasar.
Baca juga: Ada 5.198 Kasus Perceraian di Surabaya Selama 2021, Paling Banyak karena Perselisihan
Agus meminta Pemkab Probolinggo untuk menengok lokasi ruas jalan ke arah timur dari ruas jalan rusak yang diperbaiki itu, yaitu jalur Wangkal-Nogosaren.
Di sana ruas jalannya sejauh 1 kilometer rusak parah, lebih parah dari ruas jalan yang ditanami pohon pisang, bunga anggrek dan wastafel tersebut.
Diberitakan sebelumnya, warga melakukan aksi protes akibat jalan rusak di Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.
Mereka memasang aneka tanaman dan benda di ruas jalan tersebut, Selasa (21/12/2021).
Jika sebelumnya ditanam pohon pisang, kini jalan tersebut ditanam bunga kertas, pohon rambutan, wastafel, hingga batu nisan.
Tidak diketahui siapa yang meletakkan tanaman dan aneka benda di ruas jalan tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.