PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Protes warga akibat jalan rusak di Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, semakin memuncak dengan memasang aneka tanaman dan benda di ruas jalan tersebut, Selasa (21/12/2021).
Jika sebelumnya ditanam pohon pisang, kini jalan tersebut ditanam bunga kertas, pohon rambutan, wastafel, hingga batu nisan.
Tidak diketahui siapa yang meletakkan tanaman dan aneka benda di ruas jalan tersebut.
Baca juga: Warga di Probolinggo Tanam Pohon Pisang di Jalan yang Rusak dan Tak Kunjung Diperbaiki
Namun, pemandangan itu menjadi hiburan warga sekitar Pasar Wangkal, lokasi jalan rusak itu berada.
Wakil, seorang pengunjung pasar mengaku terhibur dengan sesaknya tanaman dan benda di tengah-tengah ruas jalan tersebut.
"Nah ini banyak, ada pohon rambutan, peralatan cuci tangan dengan tandonnya, batu nisan, dan pohon pisang," ujar Wakil, warga Kelurahan Semampir, Kecamatan Kraksaan, Selasa.
Wakil menilai aksi itu juga menjadi peringatan bagi pengendara agar lebih waspada bahwa ada jalan rusak, sehingga warga bisa menghindar.
Baca juga: Jalan Rusak Dihantam Gelombang, Anak-anak di Sikka Terpaksa Jalan Kaki 5 Kilometer ke Sekolah
Kepala Dinas PUPR Kabupaten Probolinggo Hengki CS mengatakan, pihaknya bakal melakukan penanganan sementara dengan menguruk pasir batu pada jalan yang rusak tersebut.
Menurutnya, perbaikan tidak mungkin dilakukan tahun ini karena anggaran baru akan dialokasikan tahun depan.
"Rencana Rabu besok kami uruk dengan pasir batu. Hari ini ada pertemuan di kantor Kecamatan Gading membahas jalan rusak itu, namun saya masih belum terima laporan," kata Hengki dihubungi Kompas.com.
Untuk memperbaiki jalan tersebut, lanjut Hengki, drainase di samping jalan juga harus dinormalisasi.
Jika drainase tidak disterilkan, maka perbaikan menjadi percuma karena air akan turun ke jalan.
Air harusnya turun atau jatuh ke drainase. Jika air kemudian jatuh dan mengalir ke jalan yang berbahan aspal, maka dipastikan jalan aspal cepat rusak tergerus air.
Hengki menyebut, kondisi drainase di sana mengkhawatirkan. Di atas drainase kini sudah dibangun garasi hingga warung yang dicor oleh warga.
Bahkan, terdapat sejumlah pipa air di drainase.
Baca juga: Keroyok Anak di Bawah Umur di Sidoarjo, Pelaku Malah Buat Laporan Palsu dan Mengaku Jadi Korban