Salah satu agen penyalur sayuran terbesar di Nunukan, Erwin Wahab, mengakui kenaikan harga cabai rawit menjadi keluhan para konsumen.
Dari informasi sesama penjual yang ia dapat, kenaikan terjadi akibat beberapa factor, hal yang paling dominan adalah siklus kedatangan kapal dari Sulawesi Selatan dan kendala cuaca.
Selain itu, pasokan cabai rawit dan sejumlah sayuran banyak yang dikirim ke Indonesia bagian timur seperti Ambon, NTT, juga NTB.
"Memang saat ini musim hujan mengakibatkan jumlah pengiriman ke Nunukan berkurang. Pangsa pasar untuk wilayah timur sedang bagus, jadi banyak pengiriman ke sana," katanya.
Baca juga: Nunukan Belum Akan Kirim Sampel 3 Pekerja Migran yang Positif Covid-19
Faktor lain yang juga mempengaruhi pasokan dan harga, adalah banyaknya petani cabai Nunukan yang pulang kampung.
Para perantau yang mayoritas memiliki lahan perkebunan sayur tersebut juga memiliki siklus rutin pulang kampung.
"Petani cabai lokal Nunukan mayoritas perantau. Mereka butuh pulang kampung merayakan hari raya dan tahun baru juga. Imbasnya memang tidak terlalu signifikan karena stok barang tersedia, tapi itu salah satu faktor juga kenapa harga cabai terus naik," jelasnya.
Saat ini, pasar pasar tradisional Nunukan menjual cabai rawit dengan harga Rp 100.000 per kilogram.
Sementara cabai keriting ikut juga naik harga, yang tadinya dijual seharga Rp 40.000 sekarang Rp 60.000 per kilogram.
Baca juga: Jelang Nataru, Harga Cabai Rawit di Nunukan Naik 100 Persen
Erwin berharap, Pemerintah segera memperhatikan kenaikan harga yang terus terjadi.
"Memang ini fenomena rutin tahunan. Tapi cobalah Pemerintah duduk bersama, bagaimana mengatasi harga yang kemungkinan masih bisa terus naik. Kita masih beruntung tertolong juga dengan pasokan dari sebelah (Malaysia)," harapnya.
Namun, ada juga jenis sayur yang harganya turun, seperti tomat yang tadinya Rp 14.000 menjadi Rp 10.000 per kilogram. Hal ini dikarenakan hasil panen yang melimpah.
Di sisi lain, harga palawija tetap stabil. Bawang merah dan bawang putih contohnya, harga kedua bumbu wajib masakan ini, masih tetap Rp 30.000.
"Jenis sayuran yang mulai sulit didapat di Nunukan adalah wortel dan buncis. Dua sayuran ini, jarang tersedia. Bahkan Tawau – Malaysia yang biasanya menjualnya ke Nunukan, saat ini kekurangan stok," kata Erwin lagi.