Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolda Sumsel Pastikan Tidak Ada Penyekatan Selama Nataru

Kompas.com - 15/12/2021, 16:35 WIB
Aji YK Putra,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Kapolda Sumatera Selatan Irjen Toni Harmanto mengatakan, pihaknya tidak akan mengadakan penyekatan di perbatasan daerah selama libur Natal dan tahun baru.

Hal tersebut sesuai dengan Instruksi Presiden dan Kapolri.

“Lebih ke penekanan protokol kesehatan masyarakat yang lebih diutamakan. Kalau penyekatan tidak ada,” kata Toni kepada wartawan, Rabu (15/12/2021).

Baca juga: Saat Libur Nataru, Pengendara yang Masuk Lampung Akan Diperiksa

Menurut Toni, apabila dalam pelaksanaan pengamanan nanti ada hal yang menimbulkan kegaduhan, petugas akan langsung melakukan tindakan.

Toni juga menyinggung mengenai potensi ancaman teroris selama Nataru.

Toni mengatakan bahwa Polda Sumsel telah memiliki strategi khusus untuk mengatasi terjadinya aksi teror.

"Ini disampaikan untuk mengantisipasi saja bahwa kita juga punya potensi ancaman ini. Kami ada formulasinya untuk hal tersebut,” kata Toni.

Baca juga: 4 Terduga Teroris yang Ditangkap di Sumsel Ditetapkan sebagai Tersangka

Sementara itu, Polda Sumsel akan menurunkan sebanyak 1.428 personel gabungan untuk pengamanan Natal dan tahun baru.

Direktur Direktorat Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Sumsel Kombes M Pratama Adhyasastra mengatakan, seluruh pasukan tersebut nantinya akan disebar ke seluruh kabupaten/kota.

“Pengamanan operasi patuh Musi untuk Nataru ini dimulai 24 Desember 2021 - 2 Januari 2022. Jadi seluruh personel disiagakan sampai malam tahun baru selesai,” kata Pratama di Palembang, Rabu.

Baca juga: Tak Ada Penyekatan Jalan, Ini Aturan Nataru di Provinsi Riau

Pratama mengatakan, personel yang diturunkan nantinya melakukan pemeriksaan di setiap pintu perbatasan untuk mengantisipasi adanya aktivitas yang mencurigakan.

Hal ini dilakukan untuk memastikan keamanan masyarakat.

“Kemudian konsepnya lebih mengutamakan kegiatan preventif, penindakan adalah yang terakhir," kata Pratama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Bus Rombongan 'Study Tour' Kecelakaan Masuk Jurang di Lampung

Kronologi Bus Rombongan "Study Tour" Kecelakaan Masuk Jurang di Lampung

Regional
Kota Makassar Inisiasi Program Protokol Sentuh Hati, Gubernur Quirino, Filipina: Kami Ingin Terapkan Ide Ini

Kota Makassar Inisiasi Program Protokol Sentuh Hati, Gubernur Quirino, Filipina: Kami Ingin Terapkan Ide Ini

Regional
Jabar Penyumbang DBD Tertinggi di Indonesia, Jumlah Kematian Tembus 209 Kasus

Jabar Penyumbang DBD Tertinggi di Indonesia, Jumlah Kematian Tembus 209 Kasus

Regional
Satu Anggota KKB Tewas Tertembak di Paniai Papua Tengah

Satu Anggota KKB Tewas Tertembak di Paniai Papua Tengah

Regional
Bus 'Study Tour' Terperosok ke Jurang di Lampung, 6 Orang Luka Berat

Bus "Study Tour" Terperosok ke Jurang di Lampung, 6 Orang Luka Berat

Regional
Polisi Buru Wanita Penculik Balita di Bima NTB

Polisi Buru Wanita Penculik Balita di Bima NTB

Regional
Sindikat Curanmor di Brebes Dibongkar, 2 Tersangka Diamankan, 12 Motor Dikembalikan

Sindikat Curanmor di Brebes Dibongkar, 2 Tersangka Diamankan, 12 Motor Dikembalikan

Regional
Makam Mahasiswi Kedokteran di Purbalingga Dirusak OTK, Diduga Jasad Hendak Dicuri

Makam Mahasiswi Kedokteran di Purbalingga Dirusak OTK, Diduga Jasad Hendak Dicuri

Regional
Jalan Padang-Pekanbaru yang Putus di Lembah Anai Diperkirakan Buka 21 Juli 2024

Jalan Padang-Pekanbaru yang Putus di Lembah Anai Diperkirakan Buka 21 Juli 2024

Regional
6 Orang Daftar Pilkada di PDI-P Kota Magelang, Berikut Identitasnya

6 Orang Daftar Pilkada di PDI-P Kota Magelang, Berikut Identitasnya

Regional
Kronologi Anak Diduga Depresi Bunuh Ibu di Morowali, Pelaku Teriak Histeris Saat Diamankan

Kronologi Anak Diduga Depresi Bunuh Ibu di Morowali, Pelaku Teriak Histeris Saat Diamankan

Regional
Sumur Warga Mulai Kering, Wali Kota Semarang Minta Warga Irit Air

Sumur Warga Mulai Kering, Wali Kota Semarang Minta Warga Irit Air

Regional
Menyoal Kasus Kematian 'Vina Cirebon' 8 Tahun Lalu, dari Salah Tangkap hingga Teka-teki Orangtua Buronan

Menyoal Kasus Kematian "Vina Cirebon" 8 Tahun Lalu, dari Salah Tangkap hingga Teka-teki Orangtua Buronan

Regional
Ayah Perkosa Anak karena Istri Jadi TKW Kembali Terjadi di Mataram NTB

Ayah Perkosa Anak karena Istri Jadi TKW Kembali Terjadi di Mataram NTB

Regional
Aniaya dan Ancam Jual Istri, Pria di Kubu Raya Ini Ditangkap

Aniaya dan Ancam Jual Istri, Pria di Kubu Raya Ini Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com