PAMEKASAN, KOMPAS.com - Perjuangan warga yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Pamekasan Menggugat (AMPM) mendesak Bupati Pamekasan Baddrut Tamam segera menetapkan jadwal pelaksanaan pemilihan kepala desa (Pilkades) serentak di 74 desa, akhirnya terealisasi.
Pintu pagar rumah dinas bupati yang semula disegel dengan rantai besi, akhirnya dibuka kembali setelah bupati mau berdialog dengan perwakilan AMPM.
Baca juga: Sudah 2 Hari Rumah Dinas Bupati dan DPRD Pamekasan Disegel oleh Warga
Buddrut didampingi anggota forum pimpinan kabupaten Pamekasan dan Sekretaris Daerah (Sekda) Pamekasan Totok Hartono menemui perwakilan AMPM pada Kamis (9/12/2021) malam.
Badrrut mengatakan, dirinya bukan menghindari demonstrasi massa AMPM pada dua hari lalu. Namun, ia sudah memiliki jadwal dan tugas lain sehingga tertunda untuk menemui massa.
“Saya setuju dengan tuntutan AMPM agar pilkades serentak segera digelar," kata Baddrut Tamam saat dihubungi, Jumat (10/12/2021).
Baddrut menjelaskan, penundaan pilkades bukan karena kehendak pribadinya. Namun, demi menjaga warga Pamekasan dari penyebaran Covid-19.
Dalam pertemuan dengan AMPM sudah disepakati, pilkades akan digelar pada April 2022.
“Sudah kami hitung secara rinci bahwa Pilkades serentak bulan April. Alasannya, kami harus menyusun perencanaan dan penganggaran kembali. Namun tidak mengabaikan proses yang sudah berjalan selama ini di tingkat panitia Pilkades di masing-masing desa,” kata Totok saat dikonfirmasi, Jumat.
Totok menambahkan, pelaksanaan pilkades serentak juga harus memperhatikan capaian 70 persen vaksinasi secara keseluruhan di Kabupaten Pamekasan. Hal itu berdasarkan ketentuan dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri).
“Perwakilan AMPM juga sepakat agar vaksinasi di tingkat desa digencarkan,” imbuh Totok.
Koordiantor AWPM Abdul Basit mengaku, sepakat pilkades digelar serentak pada April 2022.
Awalnya, ia minta agar pilkades digelar pada Februari. Namun, Pemkab Pamekasan tak siap karena persoalan administrasi.
“Karena tuntutan kami sudah disepakati, maka kami buka segel rantai besi rumah dinas. Mudah-mudahan bupati tidak ingkar janji,” ujar Basit.
Baca juga: Perkara Mobil Sigap Tak Kunjung Tuntas, Mahasiswa dan Pemuda Segel Kejari Pamekasan
Sebelumnya, massa dari AMPM berunjuk rasa ke kantor Bupati Pamekasan dan rumah dinas bupati, terkait dengan belum jelasnya pelaksanaan pilkades serentak.
Massa yang tak kunjung ditemui oleh Bupati menyegel rumah dinas dan kantor bupati menggunakan rantai besi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.