Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perkara Mobil Sigap Tak Kunjung Tuntas, Mahasiswa dan Pemuda Segel Kejari Pamekasan

Kompas.com - 09/12/2021, 15:26 WIB
Taufiqurrahman,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

PAMEKASAN, KOMPAS.com - Puluhan aktivis mahasiswa dan pemuda yang tergabung dalam Front Aksi Mahasiswa (Famas) dan Pemuda Pengawal Keadilan (PPK) Pamekasan, menyegel kantor Kejaksaan Negeri Pamekasan, Kamis (9/12/2021).

Aksi tersebut merupakan bagian dari unjuk rasa Hari Anti Korupsi internasional.

Baca juga: Ratusan Warga Merantai Pagar Rumah Dinas Bupati Pamekasan dan Kantor Dewan, Ini Penyebabnya

Massa mendesak Kejari Pamekasan mengusut tuntas perkara pengadaan mobil operasional kesehatan Siaga-Tanggap-Peduli (Sigap) yang hingga saat ini belum ada kejelasannya.

Koordinator aksi, Hasan Basri mengatakan, salah satu tuntutan yang harus segera diselesaikan Kejari Pamekasan yakni perkara dugaan tindak pidana korupsi mobil Sigap di Kejari Pamekasan sudah setahun mandek.

Seharusnya, di Hari Anti Korupsi saat ini, perkara tersebut sudah ada tindak lanjutnya sebagai bentuk profesionalisme penanganan hukum Kejari Pamekasan.

"Perkara mobil Sigap sudah penyidikan, tapi sudah setahun belum ada tersangkanya. Hari Anti Korupsi di Kejari Pamekasan hanya seremonial belaka tanpa ada bukti nyata penegakan hukum," kata Hasan Basri.

Hasan menduga, perkara mobil Sigap sudah diintervensi oleh Bupati Pamekasan Baddrut Tamam.

Baca juga: Buntut Gelapkan Retribusi Pasar Rp 480 Juta, 4 ASN Pamekasan Dicopot dari Jabatan

Menurutnya, bupati sudah mengirimkan surat kepada Kejari Pamekasan pada tanggal 2 November 2020 lalu, yang isinya agar perkara tersebut tidak dilanjutkan dan dialihkan kepada inspektorat.

"Setelah ada surat bupati itu, penyidikan tidak ada kelanjutannya lagi sampai sekarang. Ini menandakan bahwa penyidikan sudah diintervensi oleh orang lain," ungkapnya.

Insiden pelarangan

Peserta aksi sempat ditemui oleh Kasi Intel Kejari Pamekasan Ardian Junaedi. Ardian mengajak perwakilan massa berdiskusi di dalam kantor.

Ajakan itu disepakati namun tiba-tiba gagal karena ada salah satu perwakilan massa diusir dan dilarang masuk ke kantor karena menggunakan celana pendek.

"Apa masalahnya kalau pakai celana pendek kok dilarang berdiskusi dan diusir. Memang Kejari ini milik siapa," ujar Samhari, perwakilan massa yang diusir.

Karena pengusiran itu, semua perwakilan massa yang hendak diskusi di dalam kantor, kompak menolak masuk ke dalam kantor.

Baca juga: 6.102 Warga Makassar Mengungsi akibat Banjir Setinggi 1 Meter Lebih

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Nunukan, Ini Syarat Dukungan Jalur Partai dan Independen

Pilkada Nunukan, Ini Syarat Dukungan Jalur Partai dan Independen

Regional
Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Regional
Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Regional
Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Regional
Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Regional
Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Regional
Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Regional
Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Regional
Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Regional
Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Regional
Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Regional
Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Regional
Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Regional
Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Regional
Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com