Rombongan membawakan spanduk, celemek, sarung tangan plastik dan jilban.
Spanduk itu mereka pasang di depan warung untuk menggantikan yang lama.
Menu yang tertulis dalam spanduk semakin lengkap.
Harsi pun berharap pemberian fasilitas itu bisa mengembalikan citra baik sehingga warung tengklengnya yang sepi bisa ramai kembali.
"Mintanya ramai lagi (pembeli), lancar dan tidak sepi," ucap Harsi ditemui di warungnya, Jumat.
Menurut dia setelah viral di media sosial warung tengklengnya sepi pembeli. Biasanya sehari bisa mengolah tengkleng sebanyak 5 kilogram.
Kapolsek Grogol AKP Dodiawan mengatakan, kedatangannya ke warung tengkleng 'Bu Harsi' untuk memberikan bantuan sekaligus klarifikasi harga yang dianggap pembeli terlalu mahal.
"Mudah-mudahan setelah klarifikasi ini jualannya Bu Harsi tetap laris. Mudah-mudahan rezekinya tetap melimpah dan Bu Harsi bisa berjualan lebih higienis," kata Dodiawan.
Ketua Paguyuban PKL Setia Kawan Solo Baru Sudarsi menuturkan, pemberian fasilitas tersebut agar penampilan warung tengkleng Bu Harsi lebih bersih, sehat dan harga terjangkau.
Masyarakat yang ingin membeli tengkleng Bu Harsi diminta tak perlu khawatir dengan harga.
Sebab, warung tengkleng Bu Harsi sudah dilengkapi daftar menu dan harga.
"Daftar menu dan harga sudah sesuai. Karena saya sebelum bikin sudah rembugan dengan Bu Harsi. Jadi pastikan dulu harga sebelum membeli," ungkap Darsi.
(KOMPAS.COM/LABIB ZAMANI)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.