Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harsi 20 Tahun Jualan Tengkleng Tak Pernah Dipermasalahkan soal Harga, Sedih Kini Warungnya Sepi Setelah Viral Dianggap Mahal

Kompas.com - 08/12/2021, 18:04 WIB
Labib Zamani,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SUKOHARJO, KOMPAS.com - Harsi (60) masih terlihat sedih. Sesekali menangis.

Ia masih teringat warung tengklengnya beberapa hari terakhir viral di media sosial karena dianggap harganya mahal.

Padahal, selama puluhan tahun berjualan tengkleng tidak pernah ada pembeli yang mempermasalah soal harga.

20 tahun jualan

Warung tengkleng Bu Harsi yang viral karena dianggap harganya mahal di Jalan Kunir V Solo Baru, Grogol, Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa (7/12/2021).KOMPAS.com/LABIB ZAMANI Warung tengkleng Bu Harsi yang viral karena dianggap harganya mahal di Jalan Kunir V Solo Baru, Grogol, Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa (7/12/2021).

Harsi berjualan tengkleng di Kawasan Jalan Kunir V Grogol, Solo Baru, Sukoharjo, Jawa Tengah sejak masih usia 40 tahun.

Sebelum membuka warung sendiri dengan nama "Tengkleng Kambing dan Sapi Bu Harsi", dia ikut membantu tetangganya berjualan tengkleng.

Baca juga: Warung Tengkleng Harsi Dianggap Mahal karena Pemilik Tak Tanyakan Pesanan Pelanggan

Harsi banyak belajar bagaimana membuat tengkleng dari tetangganya.

Setelah itu, ia memberanikan diri untuk membuka warung sendiri.

Awalnya, ia membuka warung tengkleng di sisi utara Jalan Kunir V Grogol.

Karena ada penataan kawasan, ia pun pindah di selatan jalan hingga sekarang.

"Dulu saya ikut tetangga jualan tengkleng. Jualannya dulu digendong. Lha saya ikut," kata Harsi sambil terbata-bata ditemui Kompas.com di warungnya, Rabu (8/12/2021).

Harsi membeli bahan tengkleng di Semanggi, Solo. Karena langganannya itu sudah tidak lagi melayani pembelian, Harsi pindah langganan di Sukoharjo sampai sekarang.

Harsi menuturkan, jarak dari rumah untuk membeli bahan tengkleng cukup jauh sehingga harus meminta bantuan ojek. Harsi harus merogoh kocek Rp 20.000 pulang-pergi.

"Sore saya pesan dulu. Terus Subuh saya ambil naik ojek ongkos PP Rp 20.000," kata dia.

Bahan tengkleng yang dia beli dari langganannya berupa kepala kambing dan balungan. Sedangkan untuk iga sapi Harsi membelinya di Pasar Kadipolo Solo.

Harsih harus mengeluarkan uang sebesar Rp 360.000 setiap kali kulakan bahan tengkleng.

Belum lagi kalau harganya naik. Ia harus menyesuikan kemampuan keuangannya.

Selama ini, Harsi memang tidak pernah membuat daftar harga tengklengnya secara lengkap karena tidak tahu baca dan tulis.

Baca juga: Curhat Harsi Usai Harga Tengkleng Jualannya Dianggap Mahal dan Jadi Viral: Warung Jadi Sepi...

Dia hanya menuliskan dalam MMT yang terpasang di depan warung tengkleng porsi besar Rp 30.000 dan porsi kecil Rp 15.000.

"Tapi setelah dijual banyak pembeli minta bayarnya murah. Banyak yang protes harganya mahal. Saya orang bodoh, tidak sekolah," ungkap dia.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com