MALANG, KOMPAS.com - Aktivitas vulkanik Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, mulai menurun, Kamis (9/12/2021).
Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Andiani mengatakan, sejak pukul 00.00 hingga pukul 6.00 WIB pagi tadi, Gunung Semeru tidak lagi mengeluarkan awan panas guguran.
Meski begitu, masih ada gempa guguran di gunung setinggi 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu. Masyarakat diminta tetap waspada.
Baca juga: Pelukis Asal Jombang Donasikan Hasil Penjualan Lukisan untuk Korban Erupsi Gunung Semeru
"Dari jam 00.00-06.00 masih ada gempa-gempa guguran, namun tidak terjadi awan panas guguran. Namun demikin tetap harus waspada," kata Andiani melalui pesan singkat, Kamis.
Sebelumnya, Gunung Semeru erupsi memuntahkan awan panas guguran pada Sabtu (4/12/2021).
Awan panas itu meluncur hingga 11 kilometer ke arah Curah Kobokan, Kabupaten Lumajang.
Aliran awan panas itu juga menyapu perumahan warga di Kecamatan Pronojiwo dan Kecamatan Candipuro.
Baca juga: Larang Warga Berswafoto di Zona Merah Semeru, Khofifah: Ini Lokasi Bencana, Bukan Wisata
Hingga Kamis, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang mencatat korban meninggal dunia akibat bencana itu sebanyak 39 orang. Sedangkan 13 orang masih hilang.
Hingga Rabu (8/12) kemarin, ada sekitar 6.022 warga yang dilaporkan mengungsi akibat erupsi Gunung Semeru.
Para pengungsi itu tersebar di 115 titik Posko tanggap Darurat Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.