Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Gagalkan Pengiriman 7 Calon Pekerja Migran Ilegal di Gresik

Kompas.com - 08/12/2021, 18:10 WIB
Hamzah Arfah,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com - Pengiriman tujuh pekerja migran ilegal dari berbagai wilayah di Indonesia ke Hongkong dan Singapura digagalkan polisi.

Kasus ini terungkap saat polisi menemukan tujuh pekerja di sebuah rumah singgah, Kecamatan Duduksampeyan, Gresik, Senin (6/12/2021).

Baca juga: Tahanan Kabur di Mapolsek Driyorejo Gresik Sempat Pukul Petugas, Ini Kronologinya

Kasat Reskrim Polres Gresik Iptu Wahyu Rizki mengatakan, ketujuh pekerja itu ditemukan di sebuah rumah dua lantai di Desa Tumapel, Kecamatan Duduksampeyan, Gresik.

"Kami mendatangi lokasi pada Senin (6/12/2021) kemarin, dan ada tujuh orang di sana," ujar Wahyu, ketika dikonfirmasi, Rabu (8/12/2021).

Ketujuh pekerja migran ilegal itu adalah DPS (37) asal Kota Padang, MM (34) asal Kabupaten Sumba Barat, AB (35) asal Kabupaten Malaka, MH (30) asal Timor Tengah Selatan, S (49) asal Madiun.

Sementara dua pekerja lainnya tak membawa kartu tanda penduduk (KTP). Saat dimintai keterangan, kedua pekerja itu berinisial DJ (26) asal Toba Samosir dan S (48) asal Kabupaten Purbalingga.

"Mereka akan diberangkatkan oleh pihak PJTKI (Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia) atas nama PT SP yang beralamat di Jalan Raya Jati Makmur Celepuk, Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat," kata Wahyu.

Atas temuan tersebut, polisi berkoordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Gresik dan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).

"Sehubungan dengan data tujuh orang tersebut karena bukan warga Kabupaten Gresik, maka dilakukan koordinasi dengan pihak BP2MI. Diperoleh hasil, bahwa data dari tujuh orang tersebut tidak ada atau tidak terdaftar, maka bisa disimpulkan mereka merupakan calon PMI ilegal," tutur Wahyu.

Berdasarkan pemeriksaan, ketujuh orang itu akan diberangkatkan sebagai pekerja migran di Hongkong dan Singapura.

"Setiap orang (pekerja tersebut) diminta dana sebesar Rp 36 juta oleh pihak penyalur, yang mengatasnamakan PT SP," ucap Wahyu.

Baca juga: Melihat Penilaian Akhir Semester SMA Muhammadiyah 1 Gresik, Siswa Diminta Membuat Layang-layang

Polisi sedang mendalami kasus tersebut. Ketujuh pekerja itu masih berada di Polres Gresik untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Polisi menyebut, rumah dua lantai tempat ketujuh pekerja migran itu diamankan merupakan milik Arifin (50), warga Desa Glanggang, Gresik. Rumah itu dikontrak seseorang berinisial R, warga Jember, Jawa Timur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Regional
Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Kilas Daerah
Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Regional
Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Regional
Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Regional
Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Regional
4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

Regional
3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

Regional
Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Regional
Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Regional
Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Regional
Kronologi Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dicekik dengan Sabuk dan Dipukul Batu

Kronologi Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dicekik dengan Sabuk dan Dipukul Batu

Regional
Kepala LKPP Pastikan Belanja Pemerintah Prioritaskan PDN dan UMKK

Kepala LKPP Pastikan Belanja Pemerintah Prioritaskan PDN dan UMKK

Regional
Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com