Sebelumnya, Ketua Paguyuban Pedang Kaki Lima (PKL) Setia Kawan Solo Baru Sudarsi (51) mengatakan akan memfasilitasi Harsi agar tidak kembali viral karena harganya dianggap terlalu mahal.
Darsi mengatakan, paguyuban sempat khawatir dengan viralnya warung tengkleng Bu Harsi karena harganya mahal sehingga dapat berdampak pada pedagang lainnya.
"Teman saya sendiri sudah pernah tapi masih di sana (utara jalan). 15 tahun yang lalu mungkin. Dua porsi Rp 150.000. Memang saya merasakan ada lidah, telinga, otak memang lengkap tarifnya segitu," ungkap dia.
Baca juga: Tengkleng Porsi Jumbo Bu Harsi Dianggap Mahal dan Viral, Ini Faktanya
Agar tidak kembali terulang, kata Darsi, paguyuban akan membantu Harsi untuk membuat daftar harga olahan tengklengnya.
Di sisi lain pihaknya akan memasukkan Harsi dalam anggota paguyuban agar dapat mengetahui informasi dan perkembangan terkait pedagang kaki lima.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.