Harsi mengatakan yang membuat dirinya sakit hati ketika ada pembeli yang meminta tambahan porsi tetapi tidak mau membayar.
"Pembeli itu ada yang minta porsi kecil, porsi besar. Ada yang minta tambah tapi tidak mau dihitung tambahannya malah protes," tambah dia.
"Ada pembeli suami istri membeli tengkleng komplit satu porsi, dua nasi dan es teh dua. Tengkleng komplit itu dihitung porsi besar tidak mau. Nasi tambah juga tidak mau dihitung tarif," sambung dia.
Harsi terpaksa mengurangi olahan tengklengnya karena khawatir tidak habis.
Sejak viral di media sosial karena dianggap harganya mahal, warungnya sepi pembeli.
Biasanya sehari bisa mengolah tengkleng sebanyak 5 kilogram, sekarang hanya 2 kilogram terkadang tidak habis lantaran sepinya pembeli.
Baca juga: Tengkleng Bu Harsi Solo Viral karena Dianggap Mahal, Pembeli Mengaku Bayar Rp 150.000 untuk 2 Porsi
"Saya kulakan itu harganya sudah mahal. Kok yang beli bilang tengkleng Bu Harsi harganya mahal. Saya tidak tahu kalau jadi viral begini," ucap Harsi.
Dirinya berharap warung tengklengnya bisa kembali ramai. Selama ini, keuntungan sedikit dari jualan tengkleng dia gunakan untuk kebutuhan sehari-hari.
"Untung sedikit saya buat beli beras, bumbu-bumbu. Saya di rumah sendiri. Anak-anak sudah hidup sendiri-sendiri," kata Harsi.