MALANG, KOMPAS.com - Tim dokter dari Rumah Sakit Umum Daerah Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang mendiagnosis Joko Santoso (38) mengidap neuritis optik atau peradangan pada saraf mata.
Sehingga, kebutaan yang dialami Joko dipastikan tidak terkait dengan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) vaksinasi Covid-19.
Sebelumnya, pria asal Kecamatan Kedung Kandang, Kota Malang itu mengaku mengalami gangguan kebutaan setelah mendapatkan suntikan vaksin Covid-19.
Baca juga: Saya Vaksin, Malamnya Penglihatan Kabur, Besoknya Gelap Gulita
Menanggapi hal itu, Joko mengaku belum mendapat penjelasan dari tim dokter terkait dengan diagnosis tersebut.
Meski begitu, Joko tidak mempermasalahkan hasil diagnosis tim medis.
Joko hanya menegaskan bahwa gangguan penglihatan yang dialaminya terjadi sesaat setelah dia disuntik vaksin Covid-19 AstraZeneca.
"Silakan tidak apa-apa (didiagnosis neuritis optik). Kita cuma orang awam jadi tidak tahu. Tapi sebelum vaksin saya normal-normal saja," kata Joko ditemui di rumahnya, Rabu (8/12/2021).
Sampai saat ini, Joko meyakini, gangguan penglihatannya itu dipengaruhi vaksinasi.
Keyakinannya ini didasarkan pada peristiwa ketika dia tiba-tiba tidak bisa melihat sama sekali sehari setelah divaksin dan mulai bisa melihat berangsur-angsur setelah ada jarak waktu usai divaksin.
"Setelah vaksin saya kayak gini. Kan berangsur membaik setelah tiga bulan yang lalu. Sebelumnya juga tidak ada apa-apa. Ini tidak bohong," jelasnya.
Baca juga: Erupsi Semeru Putus Jembatan Penghubung Malang-Lumajang, Ini Pengalihan Arus Lalu Lintas