Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Legenda Gunung Semeru, "Paku Bumi" di Tanah Jawa yang Ditancapkan Para Dewa

Kompas.com - 08/12/2021, 06:36 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Erupsi Gunung Semeru meluluhlantakkan wilayah Lumajang, Jawa Timur, dan sekitarnya pada Sabtu (4/12/2021).

Gunung Semeru mengeluarkan asap tebal dari kawah Jonggring Saloko dan guguran awan panas guguran.

Hingga Selasa (7/12/2021), ada 22 warga yang dinyatakan meninggal dunia dan 22 orang masih hilang. Sementara itu, puluhan orang mengalami luka-luka.

Baca juga: Cerita Warga ke Jokowi soal Detik-detik Erupsi Semeru...

Paku Bumi Pulau Jawa

Dikutip dari Intisari.id, dalam kitab Tantu Panggelaran terdapat mitos yang menyebut bahwa Gunung Semeru adalah bagian dari Gunung Meru yang berada di India.

Diceritakan bahwa bagian puncak Gunung Meru dibawa oleh Dewa Brahma dan Dewa Wisnu ke Tanah Jawa. Tujuannya agar menjadi pasak bumi.

Merujuk pada naskah Jawa abad ke-16, Tantu Panggelaran—ada yang menyebut juga Tantu Pagelaran—, Denys Lombard dalam buku jilid ketiga Nusa Jawa: Silang Budaya, Warisan Kerajaan-kerjaan Konsentris mengutip kisah Bhatara Guru (Siva atau Shiwa) yang bertapa di Gunung Dieng.

Baca juga: Perintah Jokowi: 2.000 Rumah Warga Terdampak Erupsi Semeru Segera Direlokasi

Dalam semedinya, Bhatara Guru meminta kepada Dewa Brahma dan Dewa Wisnu agar Pulau Jawa diberi penghuni.

Atas permintaan itu, Dewa Brahma mencipta kaum lelaki dan Wisnu mencipta perempuan.

Kitab Tantu Pagelaran peninggalan Kerajaan Majapahit menyebutkan bahwa Bhatara Guru memerintahkan Dewa Wisnu untuk mengisi Pulau Jawa dengan manusia.

Tak berhenti di situ, para dewa pun memutuskan untuk tinggal di Pulau Jawa dengan sekalian memindahkan Gunung Meru — salah satu penamaan untuk Gunung Semeru — dari Negeri Jambudvipa alias India.

Baca juga: Hujan dan Ledakan di Gunung Semeru, Pencarian Korban Sulit Dilakukan

Lanskap Ranu Kumbolo di Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur, Jumat (20/9/2019). Ranu Kumbolo menjadi sumber mata air bagi pendaki yang akan naik ke puncak Gunung Semeru.KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO Lanskap Ranu Kumbolo di Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur, Jumat (20/9/2019). Ranu Kumbolo menjadi sumber mata air bagi pendaki yang akan naik ke puncak Gunung Semeru.
Sejak itu, Tanah Jawa menjadi bumi kesayangan para dewata.

Diceritakan, saat itu Pulau Jawa masih terombang-ambing dan terus berguncang karena mengambang di lautan luas. Hal tersebut membuat para dewa memutuskan memaku Pulau Jawa dengan gunung sebagai paku bumi.

Awalnya gunung tersebut diletakkan di bagian barat, tapi hal tersebut membuat bagian timur Pulau Jawa terangkat, kemudian gunung dipindahkan ke bagian timur.

Sayangnya, ketika dibawa ke arah timur, serpihan gunung tercecer, mengakibatkan terjadinya jajaran pegunungan di Pulau Jawa memanjang dari barat ke timur.

Baca juga: 33 Korban Letusan Gunung Semeru Mengungsi ke Jember, Trauma Bencana Susulan

Walaupun sudah dipindahkan ke timur, Pulau Jawa tetap miring.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maju Calon Bupati Sumbawa, Syarafuddin Jarot Resmi Daftar di Partai Nasdem

Maju Calon Bupati Sumbawa, Syarafuddin Jarot Resmi Daftar di Partai Nasdem

Regional
Nelayan yang Hilang di Perairan Nusakambangan Ditemukan Tewas

Nelayan yang Hilang di Perairan Nusakambangan Ditemukan Tewas

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Regional
Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Regional
Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Regional
Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Regional
Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Aksi 'May Day' di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Aksi "May Day" di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com