Para dewa pun memutuskan memotong sebagian gunung kemudian menempatkannya di bagian barat laut yang kemudian menjadi Gunung Penanggungan.
Bagian utama gunung Mahameru yang konon menjadi tempat bersemayamnya Dewa Shiwa, kini lebih dikenal sebagai gunung Semeru.
Gunung Semeru juga disebut sebagai pinkalalingganingbhuwana yakni lingga bagi dunia.
Untuk memperindah pertapaannya, Dewa Siwa membuat sebuah danau untuk pemandian yang kemudian diduga berwujud Ranu Kumbolo.
Baca juga: Letusan Gunung Semeru dan Jaminan Kesuburan untuk Masa Depan
Bagi pecinta alam, Gunung Semeru adalah salah satu gunung yang wajib dikunjungi.
Selain menjadi gunung tertinggi di Pulau Jawa, Semeru memiliki jalur pendakian yang dinilai menantang bagi pendaki.
Dikutip dari tulisan Cut Dwi Septiasari yang berjudul Serba-serbi Semeru Serba Seru di buku Soe Hok Gie...Sekali Lagi dijelaskan catatan pendakian Semeru pertama kali dilakukan tahun 1838.
Menurut catatan buku Bergenweelde karangan Carel Willem Wormser, Gunung Semeru pertama kali didaki oleh GF Clingnett, seorang ahli geologi berkebangsaan Belanda.
Baca juga: UPDATE BNPB: Pengungsi akibat Erupsi Semeru Tercatat 3.697 Jiwa
Ia mendaki Gunung Semeru dari arah sebelah barat daya melewati Widodaren pada 19 Oktober 1838.
Pendaki selanjutnya adalah FW Junghuhn, seorang ahli botani berkebangsaan Belanda yang mendaki dari utara melewati Gunung Ayek-ayek, Gunung Ider-ider, dan Gunung Kepolo pada tahun 1844.
Sebelumnya, Nes, Redisen Pasuruan mencoba mendakinya, namun ia gagal mencapai puncak.
Pada tahun 1911, Van Gogh dan Heim mendaki lewat lereng utara dan setelah tahun 1945, umumnya pendakian Semeru dilakukan lewati jalur ini melalui Ranu Pane dan Ranu Kumbolo.
Hingga tahun 2009, dalam kurun waktu 40 tahun sudah ada 28 pendaki Gunung Semeru yang meninggal dan 3 orang pendaki dinyatakan hilang. Dan saat ini jumlahnya pun terus bertambah.
Menurut catatan Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger, korban pertama yang meninggal saat mendaki Gunung Semeru adalah aktivis dan penulis, Soe Hok Gie dan rekannya Idhan Lubis.
Mereka meninggal dunia pada 16 Desember 1969.