Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli Bedah Plastik Dikirim untuk Tangani Korban Luka Bakar akibat Letusan Gunung Semeru

Kompas.com - 06/12/2021, 18:52 WIB
Andi Hartik,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

LUMAJANG, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy mengatakan, pemerintah akan mendatangkan dokter spesialis bedah plastik untuk menangani korban luka bakar akibat awan panas Gunung Semeru.

Muhadjir mengatakan, setidaknya ada 14 orang yang mengalami luka bakar cukup parah.

Dua di antaranya sudah meninggal dunia.

Baca juga: Naik Motor Trail, Kepala BNPB Keliling di Lokasi Terdampak Letusan Gunung Semeru

Luka bakar 70 persen

Sedangkan, 12 orang lainnya masih menjalani perawatan di rumah sakit.

Yakni rumah sakit di Kecamatan Pasirian dan RSUD dr Haryoto.

Belasan korban itu mengalami luka bakar lebih dari 70 persen sehingga membutuhkan bedah plastik.

"Korban yang terbakar lebih dari 70 persen dan jumlahnya 12 orang. Sebelumnya 14, yang dua orang sudah meninggal. Kita harapkan yang 12 itu bisa ditangani dengan baik," kata Muhadjir saat meninjau Jembatan Gladak Perak yang putus akibat erupsi Semeru, Senin (6/12/2021).

"Karena itu tadi malam saya minta Pak Menkes untuk mengirim tenaga medis, yaitu dokter operasi bagian operasi bedah plastik dan juga tenaga-tenaga para medis yang memang sudah terbiasa menangani korban terbakar," katanya.

Baca juga: Pilu di Kaki Gunung Semeru

 

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy saat melihat Jembatan Gladak Perak di Kabupaten Lumajang yang putus akibat aliran awan panas guguran Gunung Semeru, Senin (6/12/2021)KOMPAS.COM/ANDI HARTIK Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy saat melihat Jembatan Gladak Perak di Kabupaten Lumajang yang putus akibat aliran awan panas guguran Gunung Semeru, Senin (6/12/2021)
Kemungkinan pindah RS

Meski begitu, Muhadjir mengatakan, ada kendala medis dalam menangani korban terbakar.

Yakni korban terbakar yang ada di rumah sakit di Kecamatan Pasirian. Menurutnya, rumah sakit itu memiliki fasilitas kesehatan yang belum memadai.

Sedangkan, korban tidak memungkinkan untuk dipindah karena luka bakarnya cukup parah.

Baca juga: Ganjar Kirim 50 Relawan untuk Bantu Korban Erupsi Gunung Semeru

"Mereka-mereka yang sudah mengalami luka bakar 80 persen itu tidak bisa diangkut. Jadi harus dirawat di tempat itu juga. Di beberapa tempat, terutama di rumah sakit Pasirian, tipe D, sangat tidak layak menampung mereka. Karena itu saya sudah minta dikirim tenaga medis obat-obatan dan alat yang diperlukan," jelasnya.

Nantinya, jika sudah memungkinkan, para korban luka bakar akan dipindahkan ke RSUD dr Haryoto di Lumajang.

Menurutnya, fasilitas kesehatan di rumah sakit itu sudah memadai untuk merawat korban luka bakar.

Tanggap darurat 1 bulan

Muhadjir mengatakan, di masa tanggap darurat ini penanganan kebencanaan difokuskan pada penanganan korban, baik korban luka atau korban yang ada di pengungsian.

Bupati Lumajang, Thoriqul Haq sudah menetapkan tanggap darurat bencana selama satu bulan ke depan.

"Sudah ditetapkan oleh Pak Bupati selama satu bulan tanggap bencana itu. Tugas utamanya menyelamatkan korban," katanya.

Diketahui, aktivitas vulkanik Gunung Semeru meningkat pada Sabtu (4/12/2021).

Gunung setinggi 3.676 meter di atas permukaan laut (MDPL) itu mengeluarkan Awan Panas Guguran (APG) hingga ke permukiman warga di Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Regional
Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Regional
Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Regional
Cabuli Anak Tiri Saat Istri Tak di Rumah, Pria di Agam Ditangkap Polisi

Cabuli Anak Tiri Saat Istri Tak di Rumah, Pria di Agam Ditangkap Polisi

Regional
BPBD Minta Warga Lebak Waspadai Hujan Lebat di Malam Hari

BPBD Minta Warga Lebak Waspadai Hujan Lebat di Malam Hari

Regional
Napak Tilas 2 Abad Traktat London, BI Pamerkan Uang Kuno

Napak Tilas 2 Abad Traktat London, BI Pamerkan Uang Kuno

Regional
2 Pembeli Cula Badak Taman Nasional Ujung Kulon Ditangkap

2 Pembeli Cula Badak Taman Nasional Ujung Kulon Ditangkap

Regional
Aniaya 2 'Debt Collector', Aiptu FN Sudah Jadi Tersangka

Aniaya 2 "Debt Collector", Aiptu FN Sudah Jadi Tersangka

Regional
Kunci di Balik Kegigihaan Ernando Ari, Ada Doa Ibu yang Tak Pernah Padam

Kunci di Balik Kegigihaan Ernando Ari, Ada Doa Ibu yang Tak Pernah Padam

Regional
Karyawan Warung Bakso di Semarang Perkosa Rekan Kerjanya, Pelaku: Saya Nafsu

Karyawan Warung Bakso di Semarang Perkosa Rekan Kerjanya, Pelaku: Saya Nafsu

Regional
Cerita Pilu Kasus Adik Aniaya Kakak di Klaten, Ibu yang Sakit Stroke Tak Tahu Anaknya Tewas

Cerita Pilu Kasus Adik Aniaya Kakak di Klaten, Ibu yang Sakit Stroke Tak Tahu Anaknya Tewas

Regional
Tolak Kenaikan UKT, Ratusan Mahasiswa Unsoed Geruduk Rektorat

Tolak Kenaikan UKT, Ratusan Mahasiswa Unsoed Geruduk Rektorat

Regional
Tanggapan RSUD Ulin Banjarmasin Usai Dilaporkan atas Kasus Malapraktik

Tanggapan RSUD Ulin Banjarmasin Usai Dilaporkan atas Kasus Malapraktik

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com