Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Cuaca Ekstrem, 4 Pesawat Gagal Mendarat di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali

Kompas.com - 06/12/2021, 17:39 WIB
Ach Fawaidi,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

BALI, KOMPAS.com - Cuaca ekstrem yang melanda hampir semua kawasan di Bali berdampak pada penerbangan di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.

Sebanyak empat pesawat gagal mendarat di Bandara Ngurah Rai pada Minggu (5/12/2021) malam.

"Yang terdampak ada empat (penerbangan), satu kembali ke bandara asal atau return to base (RTB), tiga lagi divert atau pengalihan pendaratan," kata Relation Manager PT Angkasa Pura I Bandara Ngurah Rai Taufan Yudhistira saat dihubungi, Senin (6/12/2021).

Baca juga: 120 Ton Sampah Terdampar di Pantai Kuta hingga Seminyak, DLHK Badung Kerahkan 400 Petugas

Taufan menjelaskan, tiga pesawat yang divert atau pengalihan pendaratan di antaranya dari Makassar tujuan Bali yang harusnya mendarat pukul 20.40 Wita dan dialihkan ke Cengkareng, Tangerang.

Selain itu, ada juga pesawat dengan rute Bandung-Bali dialihkan ke Surabaya.

Sedangkan satu rute penerbangan lagi yakni rute Cengkareng-Bali dilaihkan ke Surabaya.

Sementara, satu pesawat yang memutuskan return to base ke Cengkareng adalah Super Air Jet yang dijadwalkan mendarat pukul 17.40 Wita.

Total ada empat penerbangan dari Bali ke Cengkareng yang harus mengalami penundaan atau delay yakni Super Air Jet, CitiLink, Batik Air dan Lion.

Namun, setalah cuaca membaik pesawat itu akhirnya diberangkatkan.

"Kalau pembatalan tidak ada. Untuk hari ini dari tadi pagi tak ada penerbangan yang tertunda dan berjalan normal," jelasnya.

Baca juga: Hujan Deras Guyur Kota Denpasar, 14 Titik Jalan Tergenang dan 4 Pohon Tumbang

Warga diimbau waspada

Bali sejak Minggu (5/12/2021) malam hingga Senin pagi dilanda hujan lebat di wilayah Bali Selatan dan Tengah.

Prakirawan BMKG Wilayah III Denpasar Diana Hikmah mengatakan, curah hujannya sekitar 187,5 milimeter dan masuk kategori ekstrem.

Hal ini karena ada pola konvergesi yang terbentuk di wilayah Bali sehingga massa udara terkumpul di Bali dan berpotensi terbentuk awan hujan.

"Konvergensi adalah pola pertemuan angin di wilayah Bali. Denpasar sendiri dari data curah hujan kemarin hingga pagi sebesar 187,5 milimeter dan masuk kategori ekstrem," kata dia dalam keterangan tertulis, Senin.

Baca juga: Terjebak Banjir di Legian Bali, 5 Warga Termasuk Balita Dievakuasi Tim SAR

Ia mengimbau warga tetap waspada cuaca ekstrem yang dapat terjadi sewaktu-waktu.

Sebab pola konvergensi ini masih ada dan berpotensi hujan lebat hingga malam nanti. Bencana yang harus diwaspadai yakni banjir dan tanah longsor.

Berdasarkan data dari BMKG, lanjut Diana, cuaca ekstrem tersebut kemungkinan akan menurun dalam dua hari ke depan.

"Dua hari ke depan menurun. Ada penurunan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com