JEMBER, KOMPAS.com - Musyawarah Cabang (Muscab) PPP Kabupaten Jember, Jawa Timur, diwarnai aksi protes dan walkout oleh 19 peserta Pimpinan Anak Cabang (PAC) pada Minggu (5/12/2021) karena dinilai banyak kejanggalan.
19 PAC yang tergabung dalam Forum Komunikasi PAC (Forkompac) tersebut kemudian berkumpul di Kecamatan Kaliwates pada Senin (6/12/2021) untuk mendeklarasikan diri menolak hasil Muscab.
Mereka menilai Muscab tersebut sebagai yang terburuk selama DPC PPP Jember berdiri.
“Kami menolak Muscab yang digelar kemarin,” kata Koordinator Aksi, Khusnul Arifin Mansur saat deklarasi, Senin.
Baca juga: Tolak UMK Jember 2022, Buruh Gelar Demonstrasi hingga Ancam Mogok
Alasannya, Muscab itu tidak sesuai dengan AD/ART partai seperti verifikasi SK PAC secara sepihak dari panitia Muscab.
“Kami sempat instruksi, seperti SK PAC Tanggul yang double, yang sah, dan masuk Sistem Informasi Parpol (Sipol) itu di kami, tapi ditolak oleh panitia,” ujar dia.
Selain itu, sejumlah SK PAC lain juga dinilai menyalahi AD/ART partai. Misal, ketua PAC Silo lama mengundurkan diri karena maju caleg dari partai lain saat Pileg 2019.
Sesuai mekanisme, untuk utusan pengurus harian (PH) PAC harus diputuskan melalui rapat PH PAC.
“Pada praktiknya utusan PAC Silo menggunakan mandat bodong. Sekretaris, bendahara, dan jajaran wakil ketua PH PAC tidak pernah diundang dan diberitahukan terkait agenda tersebut,” papar dia.
Baca juga: 2 Sopir Truk Asal Jember Hilang Saat Erupsi Gunung Semeru, BPBD: Truknya Sudah Ditemukan
Sementara yang memiliki mandat resmi melalui rapat PH PAC Silo yang dihadiri sekretaris, bendahara, dan mayoritas wakil ketua justru ditolak.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.