Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Sekolah di Ibu Kota Flores Timur Masih Belajar Pakai Pelita, Begini Tanggapan PLN

Kompas.com - 30/11/2021, 10:09 WIB
Nansianus Taris,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

LARANTUKA, KOMPAS.com - Anak-anak di kampung lama Lewomuda, Kelurahan Sarotari, Kecamatan Larantuka, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) terpaksa mengandalkan lampu pelita saat belajar malam hari.

Hal itu terjadi karena wilayah tersebut belum teraliri listrik negara.

Baca juga: Guru di Flores Timur yang Cabuli Siswinya Terancam 15 Tahun Penjara

Menanggapi itu, Manager PLN ULP Larantuka Agung Ngurah Maha Adi Surya, mengaku sudah menerima usulan perluasan jaringan listrik dari warga tersebut.

“Terkait usulan penyambungan di Tabali sempat kami terima dengan perihal perumahan Tabali,” ungkap Agung saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (30/11/2021) pagi.

Ia menyebut, pihaknya juga sudah melakukan survei kelayakan teknis untuk perluasan jaringan tegangan rendah dengan panjang 900 meter.

“Prosesnya sedang kami komunikasikan dengan PLN Maumere,” ujarnya.

Ia pun meminta warga kampung lama Lewomuda, Kelurahan Sarotari, untuk bersabar.

Sebelumnya diberitakan, meski menetap di jantung Kota Larantuka, ibu kota Kabupaten Flores Timur yang berada persis di sisi utara kampung lama Lewomuda, Kelurahan Sarotari, Kecamatan Larantuka, puluhan warga masih belum teraliri listrik negara.

Akibatnya, anak-anak sekolah di wilayah tersebut mengandalkan pelita untuk penerangan saat belajar di malam hari.

Roland, seorang siswa sekolah dasar di kampung itu, mengaku kesulitan belajar pada malam hari.

Ia harus bertarung dengan asap pelita demi membaca materi pelajaran yang sudah dicatat di bukunya. Ia mengaku sudah sejak lama belajar dibantu penerangan pelita.

Baca juga: Ibu Kota Flores Timur Belum Dialiri Listrik, Anak Sekolah Terpaksa Belajar Pakai Pelita

Meski kesulitan, Roland tak pernah malas untuk belajar.

“Dari kelas 2 sampai 5 sekarang belajar pakai pelita terus. Kami kadang pergi belajar di keluarga yang rumahnya di kota. Di sana ada listrik. Di sana kami bisa belajar dengan nyaman,” ungkap Roland di kediamannya, Minggu malam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com