PAMEKASAN, KOMPAS.com - Seorang bapak bernama Asi dan anaknya Dayat, asal Desa Jambu, Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep, nekat menganiaya seorang pemuda bernama Syamsul Arifin (20) gara-gara beda pilihan dalam pemilihan kepala desa (Pilkades) yang digelar serentak pada Selasa (23/11/2021) kemarin.
Akibat penganiayaan tersebut, Syamsul harus menjalani perawatan di Puskesmas karena mengalami luka lebam di bagian wajahnya.
Riki Setiawan, kakak kandung Syamsul menceritakan bagaimana adiknya dianiaya.
Baca juga: Kecelakaan Maut Minibus Vs Truk Trailer di Kediri, 4 Orang Tewas
Sehari sebelum pemungutan suara Pilkades, Syamsul disuruh oleh tim calon kades nomor urut 2 Faisal Hendari, mengendarai motornya menuju posko pemenangan Faisal Hendari untuk mengantarkan makanan.
Sepulang dari posko, Syamsul berpapasan dengan Dayat dan ayahnya Asi, yang merupakan pendukung cakades nomor urut 1 H. Baini.
Selepas berpapasan, Syamsul menoleh ke belakang khawatir terjadi apa-apa karena malam hari dalam kondisi agak gelap. Karena masih menoleh, Dayat kemudian menegur.
"Kenapa masih menoleh. Mau apa kamu" kata Riki Setiawan menirukan ucapan Dayat.
"Apa dilarang kalau saya menoleh ke belakang?" Syamsul menjawab seperti ditirukan Riki.
Tiba-tiba dari belakang, Dayat memukul Syamsul berkali-kali menggunakan tangan kosong. Syamsul turun dari motornya untuk menangkis pukulan Dayat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.