Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Luluk, Kader Posyandu Berhonor Rp 100.000 Per Bulan, Rela Dampingi Banyak Balita dan Ibu Hamil

Kompas.com - 26/11/2021, 22:00 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ahmad Su'udi ,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Luluk Faizatul Annisa (40) merupakan salah satu kader Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) yang mengabdi di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Minimnya honor yang didapat tidak menghentikan langkahnya mendampingi dan memantau kondisi ibu hamil dan balita.

Di Posyandu Dahlia 2, Dusun Kebonsari, Desa Benculuk, Kecamatan Cluring, dia dan 4 orang kader lain saat ini memiliki sasaran sekitar 60 balita dan belasan ibu hamil di kampungnya.

Mulai menjadi kader Posyandu tahun 2006, dia mengaku mendapatkan honor Rp 200.000 per tahun.

Baca juga: Adu Jotos Oknum TNI Vs Dua Polisi di Ambon, Kapolda Maluku: Ini Sangat Disesali, Kenapa Mesti Terjadi

"Kalau yang dulu itu satu pos jadinya Rp 1 juta rupiah, dibagi 5 orang itu jadi Rp 200.000 untuk satu orang satu tahun," kata Luluk, di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Kabupaten Banyuwangi, Kamis (25/11/2021).

Luluk sedang menghadiri Festival Posyandu Kreatif (FPK) 2021, bersama 2.000 kader lain, dalam pertemuan daring dan luring.

Pemkab Banyuwangi melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyuwangi menggelar acara tersebut sebagai apresiasi kepada total 10.000 kader posyandu di Banyuwangi.

Luluk menceritakan, saat di posyandu, kader melayani pendaftaran, pengukuran tinggi dan berat balita, bahkan memasak dan menghindangkan makanan bergizi untuk balita.

Di luar itu, pihaknya bertanggung jawab mengumpulkan informasi terkini mengenai kondisi para ibu hamil dan balita di wilayahnya.

"Mencatat bumil-bumil itu. Nanti bumil yang risiko tinggi, misalnya yang diameter lengannya kurang, kalau ada risiko kesehatan dilaporkan ke puskesmas, nanti ada bantuan susu, atau bantuan lain," kata Luluk.

Dia menuturkan, awalnya tak ada keinginan menjadi kader posyandu.

Namun, posyandu yang berada di dekat rumahnya kekurangan tenaga dan memintanya membantu.

Kader posyandu yang lama sudah terlalu tua. Sementara tuntutan pekerjaan, pencatatan data, semakin kompleks.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com