"Harapannya sih, janganlah sampai ada pembatasan lagi karena sesuai aplikasi saja kami sudah dibatasi sekian," tuturnya.
Menuurtnya, selama pariwisata kembali dibuka usai PPKM Darurat, kunjungan di Tanah Lot hanya 2.000 orang per hari.
Padahal, dalam situasi normal sebelum pandemi, Tanah Lot bisa kedatangan 20.000 orang dalam sehari.
"Selama berjalan ini kunjungan per hari baru mencapai 2.000 orang. Dan jika kami liat dari aplikasi PeduliLindungi untuk Tanah Lot dikasi limit 1.000 orang per sekali kunjungan. Makanya itu, (PPKM Level 3) perlu dikaji ulang," pungkasnya.
Baca juga: Mahasiswa dan Polisi Bentrok dalam Demo Lanjutan Tolak PPKM di Ambon
Menanggapi penolakan tersebut, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, kebijakan tersebut dibuat untuk melindungi rakyat
"Pemerintah itu pasti dalam konteks melindungi rakyatnya. Jadi kalau enggak ada aturan, bebas merdeka, bebas merdeka, bebas merdeka juga sakit kamu," kata Luhut saat meninjau Hutan Mangrove di Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai, Kamis (25/11/2021).
Luhut menyebutkan, pelaku industri pariwisata di Pulau Dewata seharusnya tak menolak kebijakan pemerintah terkait penerapan PPKM Level 3 selama Nataru.
Ia meyakini, meski PPKM Level 3 diterapkan, kebijakan ini tak berpengaruh signifikan terhadap kunjungan wisatawan domestik.
Baca juga: Luhut: Saya Yakin Pandemi Covid-19 Tetap Terkendali Tahun Depan
"Enggak juga kok, tadi penuh hotel. Sekarang kamu itu ada dibikin sedikit aturan tapi aman, atau kamu enggak usah ada aturan tapi sakit. Pilih mana?" kata dia.
Sementara itu, terkait kunjungan wisaman yang masih nihil sejak pintu pariwisata internasional dibuka pada 14 Oktober, Luhut akan mencoba alternatif lain.
Salah satunya akan menambah slot penerbangan internasional menuju Bali.
Menurutnya, slot penerbangan yang ditambah itu memiliki kapasitas 4.500 penumpang setiap hari.
"Ya sabar. Sekarang ini kita tambah mulai besok untuk penerbangan 7 flight lagi sehingga bisa itu tambah 4.500 penumpang per hari," tuturnya.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Ach. Fawaidi | Editor : Priska Sari Pratiwi, Dheri Agriesta)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.