Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Pariwisata Bali Tolak PPKM Level 3 Saat Nataru, Luhut: Demi Melindungi Rakyat

Kompas.com - 25/11/2021, 17:27 WIB
Ach Fawaidi,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

BALI, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menanggapi penolakan pelaku pariwisata Bali terhadap rencana PPKM Level 3 di seluruh Indonesia saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Luhut yang juga Koordinator PPKM Jawa-Bali itu menilai, kebijakan PPKM Level 3 selama libur Nataru dibuat demi melindungi masyarakat.

"Pemerintah itu pasti dalam konteks melindungi rakyatnya. Jadi kalau enggak ada aturan, bebas merdeka, bebas merdeka, bebas merdeka juga sakit kamu," kata Luhut saat meninjau Hutan Mangrove di Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai, Kamis (25/11/2021).

Baca juga: Khawatir Merugi, Pelaku Pariwisata Bali Tolak PPKM Level 3 Saat Libur Natal dan Tahun Baru

Luhut menyebut, pelaku industri pariwisata di Pulau Dewata seharusnya tak menolak kebijakan pemerintah terkait penerapan PPKM Level 3 selama Nataru.

Ia meyakini, meski PPKM Level 3 diterapkan, kebijakan ini tak berpengaruh signifikan terhadap kunjungan wisatawan domestik.

"Enggak juga kok, tadi penuh hotel. Sekarang kamu itu ada dibikin sedikit aturan tapi aman, atau kamu nggak usah ada aturan tapi sakit. Pilih mana?" kata dia.

Sebelumnya, penolakan PPKM Level 3 saat libur Nataru sempat disampaikan oleh sejumlah pelaku industri pariwisata di Pulau Dewata.

Kebijakan yang berlaku mulai 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022 itu dianggap merugikan pariwisata Bali. Padahal saat ini, pariwisata Bali mulai bangkit usai dihantam pandemi Covid-19.

Baca juga: UMK Karangasem Bali Hanya Naik Rp 1, Jadi Rp 2.555.470

Ketua Aliansi Pelaku Pariwisata Marginal Bali (APPMB) Puspa Negara mengatakan, kebijakan tersebut sebaiknya ditinjau ulang.

Jika PPKM Level 3 tak dibatalkan, keresahan pelaku industri pariwisata di Pulau Dewata akan terus bertahan di tengah ketidakpastian.

"Kerugian material adalah pembatalan booking akhir tahun yang sudah mulai masuk domestik. Demikian, halnya beberapa event dengan prokes pasti batal," kata Puspa saat dihubungi, Selasa (23/11/2021).

Tak hanya Puspa, hal yang sama juga disampaikan Kepala Divisi Promosi dan Pengembangan Obyek Wisata Tanah Lot Bali, Kadek Niti. Menurut Niti, peluang industri pariwisata di Bali untuk bangkit saat Nataru sangat besar.

"Kami, menghormati setiap kebijakan pemerintah dalam penanganan pandemi. Akan tetapi, harapan kami khususnya di pariwisata agar bisa dikaji kembali (PPKM Level 3) karena baru saja pariwisata menggeliat," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com