BALI, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan belum merestui usulan penghapusan masa karantina bagi wisatawan mancanegara (wisman).
Usulan yang sempat disampaikan oleh Gubernur Bali Wayan Koster tersebut dinilai terlalu berisiko di tengah lonjakan kasus Covid-19 yang masih terjadi di negara lain.
Baca juga: Bandara Adisutjipto Kembali Layani Rute Penerbangan Yogyakarta-Bali
"Ya pelan-pelan lah. Semua harus dilihat laporan (Covid-19). Kita enggak mau seperti Eropa, terus buka naik lagi, tutup lagi," kata Luhut saat meninjau Hutan Mangrove di Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai, Kamis (25/11/2021).
Luhut memastikan, masa karantina bagi wisman masih akan diberlakukan. Sementara untuk wisatawan domestik tanpa karantina.
Jika nanti kondisi pandemi Covid-19 membaik, masa karantina bagi wisman bisa saja dihapuskan.
"Ya pasti dong (tanpa karantina jika Covid-19 mereda). Masak kita mau karantina sepanjang masa," tuturnya.
Menanggapi kunjungan wisaman yang masih nihil sejak pintu pariwisata internasional dibuka pada 14 Oktober, Luhut akan mencoba alternatif lain.
Salah satunya akan menambah slot penerbangan internasional menuju Bali.
Menurutnya, slot penerbangan yang ditambah itu memiliki kapasitas 4.500 penumpang setiap hari.
"Ya sabar. Sekarang ini kita tambah mulai besok untuk penerbangan 7 flight lagi sehingga bisa itu tambah 4.500 penumpang per hari," tuturnya.
Sebelumnya, usulan penghapusan masa karantina bagi wisman disampaikan Gubernur Bali Wayan Koster.
Baca juga: Pelaku Pariwisata Bali Tolak PPKM Level 3 Saat Nataru, Luhut: Demi Melindungi Rakyat
Hal itu dilakukan demi menggaet wisman yang hingga kini belum berkunjung ke Pulau Dewata meski pintu penerbangan internasional sudah dibuka.
"Pertama kan syaratnya itu vaksin (dosis) lengkap, kedua PCR, ya sebenarnya sudah aman. kalau sudah gitu sebenarnya sih harapan kita enggak perlu lagi karantina," kata Koster di Gedung Jayasabha Rumah Dinas Jabatan Gubernur Bali, Kamis (11/11/2021).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.