BANJARMASIN, KOMPAS.com - Ratusan buruh di Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel) berunjuk rasa menduduki Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalsel menuntut upah layak, Kamis (25/11/2021).
Sambil berorasi, mereka meminta Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor untuk menemui mereka.
Menurut para buruh, Gubernur Kalsel tidak mementingkan mereka dan hanya mengikuti keputusan pemerintah pusat.
"Gubernur kita tidak mementingkan rakyat dan hanya mengikuti apa yang diputuskan pusat," teriak Sumarlan selalu koordinator aksi buruh.
Baca juga: Demo UMK, Buruh di Tuban Bawa Poster Sindir Bupati: Kapan Rabi? Biar Tahu Kebutuhan Anak Istri
Para buruh yang diadang oleh puluhan aparat kepolisian juga menolak diterima oleh perwakilan anggota dewan maupun Wali Kota Banjarmasin.
"Kami tidak mau ditemui wali kota, kadis depnaker, anggota dewan, asisten dan lain- lain. Kami menunggu sampai Gubernur Kalsel datang," ujar Sumarlan diikuti teriak para pengunjuk rasa.
Sumarlan menyatakan, kenaikan upah buruh tahun 2022 di Kalsel sangat rendah yaitu hanya sebesar Rp 29.000.
Hal itu tidak sesuai dengan beban kerja mereka sebagai buruh.
"Upah adalah urat nadi kami," sambungnya.
Baca juga: Kenal di Medsos, Buruh Bangunan Gasak Barang Orang yang Menolongnya
Hingga saat ini, ratusan buruh masih menduduki Kantor DPRD Kalsel.
Mereka baru akan membubarkan diri jika ditemui langsung oleh Gubernur Kalsel Sahbirin Noor.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.