Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencicipi Gurihnya Pelas Oling Khas Banyuwangi Andalan Warung Mbak Elah

Kompas.com - 24/11/2021, 13:53 WIB
Priska Sari Pratiwi

Editor

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Bunyi osengan terdengar nyaring dari belakang bangunan semi permanen di pertigaan paling utara dari jalur lintas barat Kecamatan Rogojampi, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Saat bunyi dari dalam wajan mulai mereda, Rohila (49) atau yang akrab disapa Mbak Elah muncul dari balik pintu warungnya dan duduk di dipan kayu.

Pelas atau pepes goreng olingnya baru matang dari dalam wajan.

Baca juga: 500 Sopir Truk Tutup Gerbang Kantor Bupati Banyuwangi, Tuntut Diperbolehkan Uji KIR

Tak langsung istirahat, dia lanjut membungkus ikan uceng yang telah dilumat dengan bumbu dalam lembaran daun pisang. Tak lupa diguntingnya ujung bungkusan memanjang itu, agar lebih rapi.

Sambil terus bekerja, Rohila bercerita semalam membeli ikan oling atau sidat dua ekor. Total beratnya 13 kilogram yang setelah dimasak nantinya akan menjadi 130 porsi.

Ikan oling memang menjadi bahan baku menu utama warungnya. Ia biasa membeli dari pemancing atau pengepul untuk memenuhi permintaan pelanggan.

"Senang orangnya dapat uang Rp 1 juta, kan Rp 70.000 per kilogram saya belinya. Tergantung orang yang cari, ada yang dapat kurang 1 kilogram, lebih dari 1 kilogram ada, tergantung keberuntungan orangnya ," kata Rohila, Selasa (23/11/2021).

Selain oling, ada juga masakan dari belut dan uceng yang diyakini baik untuk dikonsumsi penderita kencing manis.

Baca juga: Pedagang Angkringan di Ngawi Tanam 9 Pohon Ganja di Pot, Terancam Hukuman Seumur Hidup

Hasil tangkapan sungai

Semua ikan itu diolah dengan cara dipelas atau pepes.

Sebagian dipelas kukus dengan bungkus daun pisang, ada juga yang dipelas goreng, yakni ditumis dengan bumbu pelas yang sama.

Dia mengatakan, ikan yang diolahnya semua hasil tangkapan di sungai. Bukan ikan yang diternak, atau ikan laut, melainkan dari sungai air tawar.

Standar itu dipertahankan karena daging ikan air tawar tangkapan dirasa lebih gurih.

Selain di sekitar Rogojampi, ikan didatangkan dari kecamatan lain.

Dengan mempertahankan kualitas itu, Rohila mengatakan warungnya terus dikunjungi pembeli meskipun bangunannya sederhana dan berlokasi di tengah sawah Desa Benelan Lor, Kecamatan Rogojampi.

"Jadi di sini khusus ikan sungai. Rasa ikannya beda, ikannya lebih gurih," kata dia.

Rohila menghidangkan pelas ikan dengan nasi, kuluban dan sambal tempong. Keduanya, pelas ikan dan sambal tempong, merupakan menu khas masyarakat Osing Banyuwangi.

Rasa bumbu pelas tidak pedas karena lebih mengandalkan cabai besar dan tomat, sebagaimana umumnya.

Baca juga: 5 Makanan Unik Khas Banyuwangi, Ada Rujak Soto hingga Pecel Rawon

 

Rasa sedikit pedas bisa didapatkan dari sambal tempong.

Di sisi lain, daging oling memang terasa gurih. Daging tengahnya berserat, sementara yang di bawah permukaan kulit teksturnya kenyal seperti puding.

Menu ikan uceng goreng harganya Rp 15.000, sementara untuk pelas uceng Rp 17.000, pelas belut Rp 17.000, dan pelas oling Rp 20.000.

Pemesanan ikan gabus dilayani dalam kondisi mentah seharga Rp 60.000 per kilogram.

"Oling itu enaknya dipelas atau dipelas goreng, khasnya sudah. Yang paling sering dipelas kukus itu," Jami'i (54), suami Rohila menimpali.

Baca juga: Harga Porang di Banyuwangi Anjlok sampai Rp 6.000 Per Kg, Petani Minta Bantuan Dinas Pertanian

Sejak 2016

Jami'i berperan penting dalam menggagas menu pelas oling untuk warung mereka yang sebelumnya berjualan nasi goreng, mi goreng, dan mi kuah.

Namun berjualan menu-menu itu ternyata sangat melelahkan karena harus berdiri terus-menerus saat melayani pembeli.

Hingga muncul keinginan menjual menu yang tidak terlalu melelahkan.

Suatu hari di tahun 2016, Jami'i memancing oling dan hasilnya dimasak untuk dijual. Tetangga yang membeli pun memberikan umpan balik yang positif.

Jami'i kemudian terus memancing oling dan belut, bahkan membeli dari saudara-saudaranya. Dari tahun ke tahun pembeli pun semakin banyak yang datang.

"Awalnya 2 kilogram per hari, sampai 10 kilogram. Di sini dijamin oling sungai. Mending kalau habis, saya bilang habis, olingnya habis, daripada oling laut, oling ternak," kata dia.

Apabila konsisten laku 10 kilogram oling dalam sehari, maka omset warung tersebut dari satu menu saja mencapai Rp 2 juta per hari.

Warung Oling Mbak Elah ini buka mulai jam 8 pagi sampai tengah malam.

Baca juga: Pembebasan Lahan Tol Kediri-Kertosono Ditargetkan Desember, Tunggu Penlok Gubernur Jatim

Sementara itu,  Ridho (52), warga Banyuwangi mengaku telah beberapa kali berkunjung menikmati kuliner pelas osing Warung Mbak Elah.

Tak hanya menikmatinya sendiri, pegawai negeri sipil (PNS) ini terkadang datang bersama keluarga, teman kantor atau kolega.

"Enak rasanya pelas osing di sini, gurih. Apalagi pelas osing ini kan kuliner khas Banyuwangi, jadi terasa istimewa juga karena khas sini," kata Ridho.

 

KOMPAS.com / (Kontributor Banyuwangi, Ahmad Suudi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com