Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Amaq Daud, Lapor Polisi karena Dituding Gagal Kendalikan Hujan Saat WSBK, Bantah Jadi Pawang Hujan Saat Perhelatan

Kompas.com - 24/11/2021, 05:45 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Nama Damai Santoso alias Amaq Daud (49) menjadi perbincangan publik setelah fotonya viral di media sosial dan disebut gagal kendalikan hujan saat perhelatan World Superbike (WSBK) pada 19-20 November 2021.

Amaq Daud adalah warga Desa Bangket Parak, kecamatan Pujut, Lombok Tengah, NTB.

Salah satu akun media sosial bahkan memajang foto Amaq Daud dengan Presiden Joko Widido. Akun Facebook dan Twitter yang mengunggah foto Amaq Daud adalah @leekuwangso. Akun tersebut menuliskan penjelasan sebagai berikut;

"the traditional rain controller not working at # WorldSBK (red: pawang hujan). Hujan badai guyur sirkuit mandalika, balapan pertama world not working alias gak mempan."

Baca juga: Bantah Jadi Pawang Hujan Saat WSBK di Sirkuit Mandalika, Ini Penjelasan Damai Santoso

Bantah jadi pawang hujan saat WSBK

Jalanan untuk akses penonton ke tribun Sirkuit Mandalika dipenuhi lumpur setelah diguyur hujan deras.Kompas.com/Donny Jalanan untuk akses penonton ke tribun Sirkuit Mandalika dipenuhi lumpur setelah diguyur hujan deras.
Amaq Daud memang dipercaya mampu memindahkan hujan atau menggeser hujan agar tak jatuh di wilayah yang diminta.

Namun, untuk penyelenggaraan WSBK, ia tak pernah diminta untuk mengarahkan hujan seperti yang biasa dilakukan.

Terkait foto dia bersama Jokowi yang beredar di media sosial, Amaq Daud mengatakan bahwa foto itu diambil saat peresmian Sirkuit Mandalika pada Jumat (12/11/2021).

Saat peresmian, ia mengakui memang diminta untuk menjadi pawang hujan.

"Foto saya yang dipajang itu waktu Pak Jokowi datang, memang saya waktu itu disuruh sebagai pawang hujan, tapi bukan pada saat balapan," kata Amaq Daud, Selasa (23/11/2021).

Baca juga: Dituding Gagal Kendalikan Hujan di Sirkuit Mandalika, Damai Santoso: Saya Tidak Pernah Jadi Pawang Saat WSBK

Namun, ia menjelaskan tak pernah diminta oleh penyelenggara balapan WSBK untuk mengatasi hujan sebagaimana yang biasa dilakukan.

"Saya tidak pernah diminta sebagai pawang hujan oleh penyelenggara balapan, tapi kenapa foto saya ditampilkan seolah-olah saya sebagai pawang saat balap, dan ada kata-kata olokan juga," kata Damai.

Damai menilai unggahan tersebut membuatnya merasa dicemarkan nama baiknya dan keluarga.

"Sebenarnya saya tidak masalah, tapi banyak dari keluarga merasa nama baiknya dicemarkan atas olok-olokan di postingan itu," ujar Damai.

Baca juga: Dituding Gagal Kendalikan Hujan Saat WSBK Mandalika, Pawang Hujan di NTB Lapor Polisi

Memilih lapor polisi

Pebalap Yamaha Parkingo Team Manuel Gonzales duduk di depan paddock saat hujan deras mengguyur  Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (20/11/2021). Pelaksanaan balapan kelas WSBK ditunda sementara yakni hingga kondisi lintasan dinilai aman untuk balapan.ANTARA FOTO/ANDIKA WAHYU Pebalap Yamaha Parkingo Team Manuel Gonzales duduk di depan paddock saat hujan deras mengguyur Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (20/11/2021). Pelaksanaan balapan kelas WSBK ditunda sementara yakni hingga kondisi lintasan dinilai aman untuk balapan.
Terkait tuduhan tersebut, Amaq Daud memilih untuk melapor ke Polres Lombok Tengah atas dugaan pencemaran nama baik.

Ia mengaku merasa difitnah akibat tudian gagal mengendalikan hujan, padahal ia tak dimintai bantuan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com