Akun yang ia laporkan adalah Facebook dan Twitter dengan nama @leekuwangso yang diduga mengunggah foto Amaq Daud.
Ia berharap pihak kepolisian segera memproses kasus tersebut. Selain itu, ia juga meminta pelaku meminta maaf kepada dirinya, keluarga, dan masyarakat tempat tinggalnya atas ucapan yang tak sesuai fakta.
"Harapan saya, ya semoga pelakunya dapat segera ditemukan dan meminta maaf atas apa yang dituliskan tersebut tidak sesuai keadaan sesungguhnya," ucapnya.
Tak hanya di wilayah Lombok, Amaq Daud mengaku, ia sering diundang sebagai pawang hujan ke luar daerah, seperti Sumbawa dan Tambora di Dompu, untuk mengendalikan hujan saat ada hajat.
Bahkan, hampir setiap tahun ia diminta pengelola Bandara Internasional Lombok untuk mengendalikan hujan.
"Kalau di Bandara Lombok ini hampir setiap tahun saya dimintai dipakai sebagai pawang hujan," kata Amaq Daud.
Saat diminta menjadi pawang hujan, Amaq Daud akan selalu mengingatkan pemilik hajat bahwa dia hanya bisa berusaha untuk berdoa.
Baca juga: Komplotan Copet Asal Jakarta Beraksi Saat WSBK Mandalika, Satu Keluarga Jadi Tersangka
Perihal hujan turun atau tidak itu ditentukan oleh Allah Swt.
"Setiap kali diminta, saya selalu ingatkan, saya selalu bilang, yang berhak menurunkan hujan dan menghentikan hujan itu hanya Allah," ungkap Amaq Daud.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Lombok Tengah Iptu Redho Rizki Pratama membenarkan laporan Damai yang diterimanya pada Senin (22/11/2021).
"Iya ada laporan kemarin dari Pak Damai (pawang hujan) dugaan atas pencemaran nama baik," kata Redho saat dikonfirmasi melalui pesan singkat.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Idham Khalid | Editor : Priska Sari Pratiwi, Dheri Agriesta)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.